Tim pengabdian masyarakat (pengmas) multidisiplin Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Berna Elya, M.Si., Apt bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial menggelar seminar daring bertajuk “Program Sehat Lawan Covid-19”. Adapula tema yang diangkat pada acara tersebut adalah “Kajian Penguatan Aspek Psikologis dan Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi Covid-19”.
Pemilihan tema tersebut dikarenakan adanya efek dan tantangan yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 pada masyarakat.
Baca Juga: Omicron Telah Hadir, Masker Ganda Cukup untuk Mencegahnya?
“Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan penguatan bagi keluarga dalam menghadapi pandemi Covid-19 dari aspek psikologis dan ekonomi kreatif,” kata Dekan FFUI, Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt.
Salah seorang narasumber, Dini Rahma Bintari, S.Psi., M.Psi., Ph.D dari Fakultas Psikologi UI, memaparkan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh keluarga pada saat pandemi. Itu dimulai dari ketakutan terpapar Covid-19, kelelahan emosi, dan kesedihan akibat kehilangan anggota keluarga atau mata pencaharian.
“Oleh karena itu menjadi sangat penting memahami berbagai potensi yang dimiliki oleh keluarga dan meningkatkan potensi tersebut untuk dapat mengatasi berbagai tantangan tersebut. Potensi tersebut diantaranya adalah potensi Multiple Intelligence (IQ), Emotional Intelligence, dan Spritual Intelligence,” ujar Dini.
Dini menyampaikan cara mengelola emosi --merespons emosi dengan sikap dan cara yang tepat— agar tetap bisa diterima secara sosial, meski masih adanya reaksi spontan yang muncul.
“Komponen Emotional Intellegence adalah menangkap dan mengenali emosi dengan tepat, kemudian menerima emosi dan berinteraksi dengan emosi dengan cara menanyakan ke diri sendiri apa yang membuat diri kita marah serta dapat mengelola emosi. Pilihan sikap yang tepat untuk menghadapi emosi negatif adalah sikap arsetif yaitu menghadapi konflik dengan tetap menghargai orang lain dan diri sendiri,” ujarnya.
Dini melanjutkan, ada beberapaa cara mengatasi emosi pada saat pandemi, yaitu batasi informasi tentang wabah dan dampaknya (cukup sekali dalam sehari), melakukan kegiatan positif dan produktif untuk mengatasi pikiran cemas, serta harus belajar untuk menceritakan kesedihan, ketakutan, dan kecemasan kepada teman yang dapat dipercaya atau ahli kesehatan mental seperti psikolog.
Baca Juga: Said Aqil Himbau Umat Islam Gunakan Vaksin Covid-19 yang Halal
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: