Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Kemajuan pada BUMDes, Presiden Jokowi Juga Beri Sorotan: Hanya Plang, Kegiatannya Tidak Ada!

Ada Kemajuan pada BUMDes, Presiden Jokowi Juga Beri Sorotan: Hanya Plang, Kegiatannya Tidak Ada! Kredit Foto: Antara/Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak membeberkan data bahwa saat ini jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terus mengalami peningkatan yang pesat.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi saat berbicara memberikan arahan dalam peluncuran sertifikat badan hukum dan peresmian pembukaan Rakornas BUMDesa.

Presiden Jokowi menyebutkan, bahwa jumlah BUMDes melonjak sangat tinggi.

"BUMDes naik 600 persen, tepatnya 600,6 persen, dari 2018 hanya 8.100 BUMDes. Melompat menjadi 57.200 BUMDes," ungkap Presiden Jokowi, Senin (20/12/2021).

Baca Juga: Harta Kekayaan Anaknya Presiden Jokowi Buat Publik Bertanya-tanya, Pengamat: Sungguh di Luar Nalar

Presiden Jokowi blak-blakan, secara statistik, dia mengakui jumlah BUMDes terus bertambah.

Namun, secara kualitas terutama dalam membantu pelaku usaha kecil di desa harus kembali dilihat.

Melihat hal itu, Jokowi pun menginginkan agar kegiatan BUMDes di lapangan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.

Bahkan, Jokowi mengingatkan dan tak ingin melihat BUMDes justru bertindak sendiri.

"Jangan hanya dapat plang, sertifikat badan hukum kemudian buat plang. Misalnya BUMDesa, Desa Sukamakmur, hanya itu saja. Tapi kegiatannya tidak ada. Kualitas kegiatan tidak jelas," jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, bahwa BUMDes harus mengambil peran dalam kegiatan ekonomi.

Jokowi tak ingin kehadiran BUMDes justru mematikan pelaku usaha kecil.

Baca Juga: Pengamat Sebut Harta Kekayaan Kaesang Tak Perlu Diperiksa, Nicho Silalahi Bersuara: Penjilat yang...

"Jangan sampai justru mematikan ekonomi rakyat yang sudah ada, misalnya di desa ada toko-toko yang kecil 5-10 BUMDes bikin toko yang lebih gede yang 10 mati yang ini hidup gede. Bukan itu," tegasnya.

"Saudara-saudara ini harus memicu men-trigger dari yang 10 jadi 20, yang 10 jadi menengah atau besar, tugas itu yang kita inginkan bukan mematikan yang sudah ada," umbuhnya.(*)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: