Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suara Hati Seorang Susi Pudjiastuti Soal Ketentuan Karantina: Kenapa... Kenapa...

Suara Hati Seorang Susi Pudjiastuti Soal Ketentuan Karantina: Kenapa... Kenapa... Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyorot kasus pejabat yang kantina di rumah sendiri usai bepergian dari luar negeri. Lewat Twitter, Susi mempertanyakan mengapa hanya pejabat yang boleh berhemat untuk melakukan karantina di rumah sendiri, sedangkan masyarakat tidak diperbolehkan.

"Mohon pencerahan, kenapa pejabat dan orang penting boleh karantina di rumah sendiri? Kenapa masyarakat tidak boleh karantina di rumah sendiri?,” ujar Susi seperti dikutip dari @susipudjiastuti, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Hah? Ruhut: Semoga Rakyat Terdampak Erupsi Semakin Teduh Hatinya dengan Adanya Baliho Puan Maharani

"Kenapa yang boleh berhemat atau jadi pelit cuma pejabat /vip?? Kenapa masyarakat tidak boleh berhemat/ pelit?? kenapa cara karantina berbeda," imbuhnya. Susi juga mengaku heran mengapa cara karantina yang dilakukan para pejabat dan masyarakat berbeda. Padahal virus Covid-19 bisa menyerang kepada siapa saja

"Kenapa perbedaan itu ada karena yang sini pejabat dan sono masyarakat, seingat saya virusnya sama," ujarnya. Oleh karenanya, Susi mengatakan tidak heran jika melihat masyarakat mau karantina gratis. Sebab, para pejabat diperbolehkan karantina di rumah sendiri.

"Mayarakat mau gratis wajar, pejabatnya juga boleh gratis di rumah sendiri, jadi ingat pesawat harus PCR, mobil tidak. Sekarang orang tua sudah vaksin antigen cukup anak-anak belum vaksin PCR," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut mengomentari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari kalangan orang kaya atau mampu yang enggan melakukan karantina mandiri di hotel sebagaimana aturan yang ada. Menurut Luhut, pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perjalanan luar negeri tersebut.

Baca Juga: Datang Pakai Jet Pribadi untuk Muktamar NU, Gus Yahya Blak-blakan: Ada yang Minjemin

Ia tidak ingin ulah nakal PPLN itu menyebabkan penularan varian baru Covid-19 Omicron. Koordinator PPKM Jawa Bali itu pun meminta kerja sama semua lapisan masyarakat Indonesia untuk bisa mencegah penularan Covid-19, khususnya varian baru tersebut.

"Saya minta semua kita harus kerja sama. Semua rakyat Indonesia. Kita harus tunjukkan bahwa bangsa ini bisa kerja sebagai tim. Keadaan ini betul-betul memerlukan kerja sama kita semua," katanya. []

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: