Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Nataru, KPPU dan Pemko Medan Pantau Harga Sembako di Beberapa Pasar

Jelang Nataru, KPPU dan Pemko Medan Pantau Harga Sembako di Beberapa Pasar Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Kepala Kantor Wilayah I KPPU, Ridho Pamungkas, bersama Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, serta unsur Forkopimda Kota Medan di antaranya Dandim 0201/BS Kolonel Inf Hindratno Devidanto dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), melakukan pemantauan ke pasar untuk meninjau langsung pergerakan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Dari pantauan, ada dua pasar yang menjadi objek inspeksi mendadak, yakni Pasar Tradisional Sei Sikambing di Jalan Kapten Muslim dan Pasar Modern Brastagi Supermarket di Jalan Gatot Subroto Medan. Dari hasil pantauan, terdapat lima komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya cabai rawit, bawang putih, bawang merah, dan daging ayam.

Baca Juga: Sambut Natal dan Tahun Baru BNI Wilayah 10 Bagikan Ribuan Paket Sembako

Pada bulan November 2021, komoditas cabai rawit terus mengalami kenaikan hingga mendekati harga Rp63.000/kg. Kenaikan mulai terjadi bulan November, harga cabai rawit saat itu berkisar Rp33.000 dan berangsur naik hingga Rp46.000/kg sampai minggu kedua bulan Desember.

Diikuti daging ayam, saat ini harga daging ayam berada di harga Rp33.000-Rp34.000/kg, kenaikan tersebut mulai terjadi pada awal bulan Desember hingga saat ini. Kemudian bawang merah harga jual di pasaran naik sebesar Rp4.000/kg, dari Rp24.000 menjadi Rp28.000; bawang putih dari harga Rp27.000 menjadi Rp28.000.

"Saat ini Pemko Medan sedang mempersiapkan rencana aksi menghadapi ancaman kenaikan harga pangan dengan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga kesetabilan dan ketersediaan harga bahan pokok menjelang HKBN, di antaranya penanganan masalah pasokan dan arus distribusi menjadi prioritas," kata Bobby, Kamis (23/12/2021).

Selain itu, Pemko Medan melalui Dinas Perdagangan akan melakukan pasar murah di lima puluh tiga (53) titik yang tersebar di dua puluh satu (21) kecamatan di Kota Medan. Umumnya, titik-titik lokasi pelaksanaan pasar murah diutamakan di kawasan yang mayoritas penduduknya kurang mampu.

Sementara, Ridho menyampaikan bahwa kenaikan harga menjelang HKBN merupakan siklus tahunan yang dipengaruhi supply and demand di pasar. Untuk produk hortikultura seperti cabai atau bawang, terjadi penurunan pasokan karena pengaruh cuaca. Harapannya, Medan segera memiliki CAS sehingga dapat mengatur pasokan komoditas hortikultura.

"Terkait dengan adanya kenaikan harga daging ayam, berdasarkan kajian KPPU pusat, ditemukan bahwa harga day-old-chick (DOC) dan layer (ayam petelur) selama satu bulan terakhir selalu berada di atas harga acuan (Rp5.000–Rp6.000/ekor) dan bahkan cenderung meningkat," ujarnya.

Begitu pula dengan harga pakan yang fluktuatif dan harga jagung yang berada di atas harga acuan (Rp4.500/kg) dan meningkat. Untuk itu, KPPU Kanwil I akan terus mengawasi perilaku pelaku usaha integrator.

"Saat ini pasokan dalam keadaan aman, jadi masyarakat tidak perlu menimbun bahan pokok. Untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga, KPPU akan terus melakukan pemantauan stok dan harga. KPPU juga terus mengawasi para distributor bahan pokok, jangan sampai ditemukan adanya distributor yang menimbun barang atau menahan pasokan," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: