Moms Catat Yah, Ini 9 Tips Membangun Kebiasaan Digital yang Sehat untuk Anak
Dari TV, smartphone hingga media sosial, kehidupan modern generasi ini didominasi oleh konsumsi digital yang berlangsung hampir 24 jam seminggu. Tingkat konsumsi yang super tinggi ini memerlukan beberapa aturan terikat guna dapat membangun kebiasaan digital yang sehat.
Berikut beberapa aturan penting yang bisa diterapkan orang tua untuk mengontrol konsumsi digital anak di rumah:
- Gadget harus dijauhkan dari kamar tidur anak-anak. Jika perlu, tidak ada salahnya untuk mengatur periode tanpa konsumsi media pada waktu makan siang dan waktu tidur. Letakkan semua gadget di luar jangkauan anak.
- Kebiasaan digital yang buruk sangat terkait dengan obesitas, kurang tidur, masalah di sekolah, agresi dan masalah perilaku lainnya. Jika anak terindikasi salah satu masalah ini, maka langsung batasi waktu untuk bermain gadget mereka hingga kurang dari satu atau dua jam sehari.
- Untuk anak di bawah 2 tahun, ganti waktu bermain gadget dengan permainan yang lebih analog dan interaksi dengan manusia. Kesempatan untuk berpikir kreatif, memecahkan masalah, akan mengembangkan penalaran dan keterampilan motorik yang penting untuk perkembangan otak si kecil.
- Para orang tua juga harus berpartisipasi aktif dalam media pendidikan anak-anak mereka dengan menonton konten bersama dan mendiskusikan nilai-nilai yang diajarkan dalam media tersebut.
- Cari pilihan konsumsi media yang mendidik, atau yang mengajarkan nilai-nilai baik—misalnya, empati dan toleransi ras dan etnis. Pilih program yang menampilkan model keterampilan interpersonal yang baik untuk ditiru si kecil.
- Bersikap tegas dengan menerapkan pembatasan untuk tidak menonton konten yang tidak sesuai untuk usia: seks, narkoba, kekerasan, dll.
- Internet memang bisa menjadi destinasi terbaik untuk belajar. Tapi sumber media ini juga tempat di mana anak-anak bisa terjebak dalam masalah. Karena itu, dampingi si kecil selama mereka menggunakan komputer baik di tempat umum atau di rumah.
- Ajarkan anak untuk menjadi "warga digital" yang baik, dan diskusikan konsekuensi serius dari cyberbullying. Jika si anak menjadi korban cyberbullying, maka penting bagi para orang tua untuk langsung mengambil tindakan dengan orang tua lain dan sekolah. Segera atasi masalah kesehatan mental anak-anak yang ditindas secara online dan pertimbangkan untuk menjauhkan si kecil dari penggunaan media sosial yang kerap menjadi tempat terjadinya perundungan siber.
- Jika orang tua tidak yakin tentang kemampuan mereka untuk membangun kebiasaan digital yang sehat di rumah, maka konsultasikan dengan dokter dan para konselor tentang apa yang ditonton anak-anak dan berapa lama waktu yang dibolehkan untuk menontonnya. Tidak ada salahnya juga untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan privasi dan keamanan media sosial serta penggunaan internet selama sesi tersebut.
Menggunakan Gadget untuk Belajar Bahasa Asing
Memulai kebiasaan digital yang sehat bukan berarti bahwa anak harus “diet gadget” dan menjauhkan diri dari teknologi ini. Pengelolaan yang baik jadi kunci vital untuk dapat menemukan keseimbangan yang dibutuhkan si kecil. Para orang tua juga perlu proaktif mencari media dan konten belajar online yang bermanfaat seperti LingoAce.
Baca Juga: Manfaat dan Tips Pilih Pensil Alis yang Lembut bagi Wanita
Startup kelas global ini merupakan penyedia jasa layanan kursus bahasa Mandarin online yang menitikberatkan pada pengalaman belajar yang otentik dan menarik. Kombinasi media belajar digital yang modern digabungkan LingoAce dengan orisinalitas kurikulum yang diajarkan langsung oleh para guru native speaker.
Konsep kelas terbatas dan eksklusif juga ditawarkan oleh startup belajar bahasa asing yang telah jadi pilihan bagi 300 ribu lebih murid dari 80 negara. Ayo bergabung dengan LingoAce sekarang juga dengan menggunakan layanan daftar kelas free trial gratis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: