Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Cuma Sains, NASA Ternyata Ajak Puluhan Ahli Agama untuk Cari Tahu Kehidupan Alien

Bukan Cuma Sains, NASA Ternyata Ajak Puluhan Ahli Agama untuk Cari Tahu Kehidupan Alien Kredit Foto: Unsplash/Moran
Warta Ekonomi, Washington -

NASA telah merekrut 24 teolog atau ahli agama untuk mengetahui bagaimana agama yang berbeda-beda di dunia bereaksi terhadap kabar tentang kehidupan di luar Bumi. Salah satu dari mereka adalah Pendeta Dr. Andrew Davison dari Inggris Ia adalah seorang teolog di Universitas Cambridge yang juga memegang gelar doktor dalam bidang biokimia dari Universitas Oxford.

Dilansir dari Daily Star, NASA beralasan upaya manusia untuk menemukan kehidupan di tempat asing sudah semakin maju. Serangkaian misi baru pun diharapkan dapat menambah pemahaman manusia tentang ruang angkasa,termasuk Teleskop James Webb yang akan diluncurkan pada Malam Natal.

Baca Juga: NASA Ingin Bangun Reaktor Nuklir Bulan dalam 10 Tahun Ke Depan

Selain itu, penjelajah Rosiland Franklin dari Badan Antariksa Eropa akan diluncurkan tahun depan. Rosiland Franklin akan mengebor permukaan Mars untuk mencari fosil mikroba untuk mendeteksi jejak kehidupan.

Sementara itu, tim ilmuwan di Cardiff telah mengindikasikan bahwa amonia yang ditemukan di atmosfer Venus berpotensi ditempatkan di sana oleh organisme hidup.

Skema yang disponsori NASA ini diadakan di Pusat Kajian Teologi di Universitas Princeton, New Jersey, untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana kehidupan dari planet lain dapat memengaruhi pemikiran tentang Tuhan dan ciptaan-Nya. Pendeta Davison pun yakin prospek menemukan kehidupan di luar Bumi menjadi semakin mungkin.

Dalam bukunya, Astrobiology and Christian Doctrine, ia mengajukan pertanyaan tentang apakah Tugan dapat menciptakan kehidupan di tempat lain di alam semesta. Selain itu, bisakah Tuhan mengirim juru selamat untuk menanggung dosa spesies asing?

Menurut Carl Pilcher, sosok yang menjabat sebagai kepala Institut Astrobiologi NASA hingga 2016, para teolog dituntun untuk mempertimbangkan implikasi dari penerapan alat-alat sains akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 terhadap pertanyaan yang dipertimbangkan dalam tradisi keagamaan selama ratusan atau ribuan tahun.

"Membahas Bumi sebagai satu-satunya planet di ruang angkasa dengan kehidupan di atasnya, itu tak terbayangkan ketika ada lebih dari 100 miliar bintang di galaksi ini dan lebih dari 100 miliar galaksi di alam semesta," ungkapnya.

Baginya, terlepas dari kapan pun kehidupan asing ditemukan, yang penting implikasinya telah dipikirkan sebelumnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: