Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surveyor Indonesia Buka Peluang untuk Dongkrak Eksistensi Perusahaan

Surveyor Indonesia Buka Peluang untuk Dongkrak Eksistensi Perusahaan Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kondisi perekonomian nasional dan global yang tertekan dampak pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi Surveyor Indonesia untuk tetap mempetahankan eksistensinya. Stabilitas pertumbuhan perusahaan dijaga ketat plus jadi perhatian khusus.

Tidak mudah memang. Dibutuhkan ramuan jitu atau strategi yang tepat dalam menjaganya. Untuk yang satu ini, Perusahaan yang dikomandani Haris Witjaksono selaku Direktur Utama sudah menyiapkan beragam jurus andalan.

Baca Juga: Survei PRC: Elektabilitas Anies Tertinggal Jauh Bila Dibandingkan Sosok Ini

Satu di antaranya, dengan menyiapkan sejumlah program kerja sebagai bagian dari rencana penguatan bisnis eksisting dan ekstensifikasi portofolio produk. “Selain itu, upaya lain yang dilakukan Perusahaan untuk menjaga kelangsungan bisnis yakni melakukan sinergisasi proses bisnis internal untuk meningkatkan efisiensi bisnis,” tambah Haris Witjaksono.

Peningkatan kapabilitas dan perbaikan layanan juga terus dilakukan dalam bentuk peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan, sertifikasi, dan rekrutmen. Upaya lainnya, melalui digitalisasi proses bisnis dalam bidang pengurusan perizinan, pengelolaan pelanggan, kemitraan hingga pengadaan (pro- curement) juga tidak luput jadi perhatian. Bahkan, disamping menjaga pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis, perusahaan pun senantiasa menjaga dan membina hubungan baik dengan pelanggan.

“Selain dihadapkan pada kondisi pandemi yang pelik, saat ini Surveyor Indonesia juga tengah menghadapi perubahan pola bisnis dengan dibentuknya holding Jasa Survey antara PT BKI (Induk Holding) dan Surveyor Indonesia dan PT SCI sebagai anggota holding,” ungkap Haris Witjaksono lagi.

Holding yang merupakan shareholder action ini membuka peluang efisiensi bagi Surveyor Indonesia terutama dari sisi shared services, integrated marketing plan, dan centralized procurement sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan kapasitas pendanaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan penetrasi pasar.

Perusahaan juga terus mendorong untuk meningkatkan kolaborasi dan partnership guna memperluas pasar untuk mendapatkan peluang-peluang baru. Khususnya di masa pandemi COVID-19 langkah-langkah yang dilakukan seperti peluang bisnis pada fasilitas kesehatan, jasa e-learning, digitalisasi pengembangan jasa TIC, survey kelayakan bantuan COVID 19, hingga sertifikasi Alat Pelindung Diri (APD) medis dan Alkes.

Sekalipun beragam strategi baru terus diluncurkan dalam upaya mengibarkan bendera eksistensi perusahaan, Surveyor Indonesia juga tetap menaruh perhatian besar dalam kegiatan survei. Maklum saja, anak usaha Biro Klasifikasi Indonesia ini secara khusus bergerak di bidang survei, inspeksi dan konsultasi.

Untuk kegiatan survey beberapa kegiatan tengah menjadi perhatian khususnya, di antaranya BMDTP COVID. Dalam kegiatan ini Surveyor Indonesia melakukan verifikasi bea masuk yang ditanggung Pemerintah sesuai dengan penunjuka dari Kemenperin terhadap industri yang ditetapkan mendapatkan BMDTP sehingga terjadi peningkatan produktifitas sektor industri tertentu.

Surveyor Indonesia melakukan verifikasi dan pemastian pelaksanaan program pemberian fasilitas PPNnB 0% terhadap pelaku industri. Harapannya, mampu mendorong pemulihan ekonomi industri otomotif dan industri pendukungnya.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1991 ini juga memverifikasi terhadap form self-assessment untuk selanjutnya dibuatkan laporan TKDN dan ditetapkan oleh Kemenperin. CHSE dan Safeguard SIBV juga menjadi perhatian Surveyor Indonesia melakukan penilaian atas penerapan protokol pencegahan dan penanganan COVID-19 yang memenuhi kriteria kesehatan, keselamatan, dan kebersihan pada suatu lokasi. Penerapan CHSE Kerjasama dengan Balkondes (Balai Ekonomi Desa) merupakan salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian desa di masa pandemi.

Saat ini Surveyor Indonesia memiliki 11 cabang di dalam negeri dan 1 cabang luar negeri, yang memberikan kontribusi 46,1% terhadap total pendapatan Surveyor Indonesia tahun 2020. Manajemen terus berupaya agar setiap cabang dapat meningkatkan pendapatannya sehingga market share dapat tumbuh signifikan melalui optimalisasi potensi kewilayahan di setiap cabang. Memperkuat strategi kewilayahan dengan mengoptimalisasi portofolio bisnis yang terfokus.

“Selain itu dengan telah terbentuknya Holding Jasa Survey diharapkan setiap cabang dari 3 BUMN (PT Surveyor Indonesia, PT BKI (Persero) dan PT Sucofindo) dapat berkolaborasi sehingga tidak hanya meningkatkan kinerja Surveyor Indonesia tapi juga kinerja Holding Jasa Survei,” ujar Haris Witjaksono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: