Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahli Epidemiologi dan Imunologi Kuak Hitung-hitungan Puncak Gunung Es Omicron

Ahli Epidemiologi dan Imunologi Kuak Hitung-hitungan Puncak Gunung Es Omicron Kredit Foto: Reuters/Carlo Allegri
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat mencapai rekor kasus Covid-19 baru tertinggi yang pernah ada ketika varian Omicron menyebar dengan kecepatan tinggi.

Hal tersebut terkuak dari data-data yang disajikanoleh Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Ada Super Spreader, Thailand Peringatkan Rakyatnya Bersiap Hadapi Lonjakan Varian Omicron

DIkatakan, rata-rata pergerakan tujuh hari dari kasus baru adalah 265.427 pada hari Selasa (28/12/2021).

Angka itu melampaui rekor sebelumnya 251.989 yang ditetapkan pada pertengahan Januari 2021,menurut  sebuah pelacak yang dikelola oleh universitas itu.

Menjelang Johns Hopkins merilis data, ahli epidemiologi dan imunologi Harvard Michael Mina mencuit hitungan itu kemungkinan "puncak gunung es".

Dia menilai jumlah kasus yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena kekurangan tes dan hasil dari tes rumah tidak disertakan. 

Strain Omicron yang sangat bermutasi, yang menurut pemodelan pemerintah menyumbang sekitar 59 persen dari kasus nasional AS dalam pekan yang berakhir di 25 Desember lalu.

Varian ini Seringkali dapat melewati kekebalan sebelumnya yang diberikan oleh vaksinasi dan infeksi sebelumnya.

Meskipun tingkat keparahannya tampaknya lebih rendah, Omicron sudah membanjiri sistem rumah sakit di seluruh negeri.

Hampir 9 ribu  pasien dirawat setiap hari, menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Namun angka ini masih jauh dari puncak 16.500 per hari yang terlihat pada Januari 2021 silam.

Sekitar 1.200 orang meninggal rata-rata setiap hari pada 23 Desember, sehari sebelum pendataan terganggu oleh liburan Natal.

Sementara di bulan Januari 2021,  kematian mencapai rata-rata 3.400 per hari.

Lebih dari 820.000 orang Amerika telah meninggal karena pandemi, menjadikan Amerika Serikat sejauh ini sebagai negara yang paling terpukul di dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: