Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Pandemi, Erick Thohir Dinilai Sukses Perbaiki Kinerja BUMN

Meski Pandemi, Erick Thohir Dinilai Sukses Perbaiki Kinerja BUMN Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja BUMN terus mengalami perbaikan jika melihat dari laporan yang dipublikasikan. Menteri BUMN Erick Thohir dinilai berhasil memimpin Kementerian BUMN hingga mendapat apresiasi dari banyak pihak.

"Laporan yang dipublikasikan Kementerian BUMN menunjukan adanya perbaikan kinerja BUMN di 2021," kata pengamat BUMN Universitas Indonesia, Toto Pranoto.

Toto mengatakan kesuksesan Erick tergambar dari perolehan laba Kementerian BUMN tahun 2021. BUMN mampu memberikan kontribusi positif sebesar Rp375 triliun pada 2020 meski terdampak pandemi covid-19. Bahkan, berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp61 triliun di kuartal III-2021.

"Seperti diketahui Laba BUMN di sepanjang tahun 2020 hanya mencapai Rp39 triliun, sementara laporan semester 1 tahun 2021 menunjukan pencapai laba BUMN mencapai Rp26,3 triliun, atau lebih tinggi 360% dibanding periode sama tahun 2020," ujarnya.

Di sisi lain, Toto menyampaikan Erick juga nampak terus mendorong seluruh direksi di perusahaan BUMN bertransformasi dan berinovasi demi kemajuan bangsa.

Permintaan itu tak lepas dari targetnya agar setiap perusahaan BUMN bisa mencatatkan hasil maksimal dan mampu memberikan kontribusi optimal terhadap ekonomi dan kemajuan negara.

"Apabila melihat kenaikan laba signifikan di semester satu tahun 2021 ini memang patut disyukuri," ungkap Toto.

Dalam praktiknya, Erick yang menjabar sebagai Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) juga dinilai berhasil membuat dan menjalankan berbagai program dari Kementerian BUMN. Mulai dari Makmur dari Pupuk Indonesia, Mekaar dari PNM, hingga KUR dari Himbara.

Erick juga berhasil membuat terobosan dengan menggabungkan sejumlah bank-bank syariah seperti Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah ke dalam entitas bernama Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan aset Rp247 triliun.

Puncaknya, Erick menggabungkan dan merestrukturisasi sejumlah perusahaan BUMN menjadi holding raksasa dan mengkategorikannya berdasarkan klaster-klaster perusahaan, seperti Holding Ultra Mikro (UMi) dan Holding Pelindo.

"Semoga kinerja BUMN 2022 akan berlangsung lebih baik lagi," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: