Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ferdinand Cuma 'Tumbal', Waduh! Sekarang Megawati dan Jenderal Dudung yang Kena Senggol

Ferdinand Cuma 'Tumbal', Waduh! Sekarang Megawati dan Jenderal Dudung yang Kena Senggol Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

KASAD Jenderal Dudung Abdurachman dan Megawati Soekarnoputri kena sentil. Sentilan itu datang dari mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua. Itu muncul saat Hehamahua mengomentari isu penistaan agama.

Hehamahua meyakini bahwa kasus penistaan agama terdapat aktor di baliknya. Aktor tersebut yang memainkan isu-isu agama yang bertujuan untuk memperkeruh suasana kebangsaan.

Baca Juga: Diungkap! Setelah Menginap di Kantor Polisi, Begini Kondisi Ferdinand Hutahaean, Ternyata...

"Saya paham ini operasi intelijen untuk adu domba. Misalnya begini, satu tesis saya bahwa orang Indonesia itu tak pahami Pancasila dan UUD 1945 dengan baik, pasal 29 ayat 1 negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya kita ini negara agama," pungkasnya, Kamis (2/1/2022).

Ayat 2 negara bahkan menjamin memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing. "Maka karena tak pahami filosof Pancasila dan UUD 1945, terjadilah hal seperti ini, terpancing adu domba," tambahnya.

Dia lantas memberikan apresiasi kepada polisi yang memproses kasus tersebut secara cepat. Di samping itu, Abdullah Hehamahua juga mencurigai kasus Ferdinand Hutahaean. Dirinya mengatakan, kasus Ferdinand sudah jelas delik pidananya.

Bagi dia, kasus tersebut dapat dikaitkan dengan pasal penodaan agama yang tertuang dalam Pasal 156a KUHP. Menurutnya, polisi jangan hanya memproses kasus Ferdinand terkait cuitan Allahmu Lemah, tetapi kasus serupa didiamkan.

"Jangan polisi seakan jadi pahlawan kesiangan, kasus ini (Ferdinand) wah semangat, tapi banyak hal serupa didiamkan," katanya.

Mantan penasihat KPK tersebut turut menyinggung nama Jenderal Dudung Abdurachman dan Megawati. "Misalnya, Jenderal Dudung yang bilang Tuhan bukan orang Arab, itu kan sudah personifikasikan Tuhan dengan makhluk," lanjutnya.

Tak hanya itu, Abdullah Hehamahua juga menagih kinerja polisi soal kasus Megawati. "Megawati bilang di akhirat itu ada neraka, gimana itu wong belum pernah ada yang ke sana. Ini jelas penghinaan pada Islam," beber Hehamahua.

Lebih lanjut, dia mengatakan kasus serupa seperti Ferdinand banyak yang tak diproses. Sementara, kasus Ferdinand cepat diproses. Ia pun curiga bahwa kasus Ferdinand hanya dijadikan tumbal.

"Ini (kasus Ferdinand, Red) jangan-jangan cuma tumbal, ingin tunjukkan bahwa ini lho polisi serius," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: