Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Tak Minat Bentuk Poros Partai Islam, Tapi Lebih Memilih...

PKS Tak Minat Bentuk Poros Partai Islam, Tapi Lebih Memilih... Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak ingin membentuk poros koalisi Islam. Walaupun diakui Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman hal itu menjadi salah satu alternatif.

Sohibul mengatakan PKS ingin mengikuti hasil dari sidang Majelis Syuro ke-VI, yakni PKS ingin membuka diri kepaa dengan seluruh partai politik dan para tokoh bangsa.

Baca Juga: PKS Kritik Habis Pemindahan Ibu Kota Negara: Kondisi Keuangan Negara Belum Memungkinkan

PKS juga ingin menghindari adanya segmentasi apabila pembentukan poros dilakukan berdasarkan identitas agama tertentu.

"Kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa. Untuk itu, PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius itu harus kita persatukan," kata Sohibul secara daring, Kamis (13/1/2022).

Sohibul mengajak agar partai-partai lain yang juga berbasis Islam turut melakukan hal serupa. Sehingga ke depan koalisi yang terbentuk diharapkan dapat mempersatukan bangsa.

"Jadi tentu kami akan bersama-sama dengan partai-partai Islam, bersama-sama untuk kemudian menjalin komunikasi juga dengan partai-partai nasionalis untuk membentuk sebuah koalisi yang akan mempersatukan bangsa kita ke depan, insyaallah," kata Sohibul.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, mengusulkan agar sedini mungkin partai politik umumkan poros koalisi dan figur yang diusung untuk Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Diungkap! Setelah Menginap di Kantor Polisi, Begini Kondisi Ferdinand Hutahaean, Ternyata...

Hal itu disampaikan Mardani dalam diskusi rilis survei terbaru Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) bertajuk 'Prospek Partai Politik Dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional' pada Selasa (28/12/2021).

Mardani mengatakan, di tengah masa pandemi hingga resesi seperti ini, ada sejumlah pihak yang menilai soal Pemilu 2024 tingkat ketidakpastiannya cukup tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: