Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serang Pelapor Anak Presiden ke KPK, Relawan Jokowi: Doktor, Tapi Pijakan Berpikirnya Kok Ngawur

Serang Pelapor Anak Presiden ke KPK, Relawan Jokowi: Doktor, Tapi Pijakan Berpikirnya Kok Ngawur Kredit Foto: Twitter/Sejhagad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel atau Noel merasa heran dengan dosen Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun.

Noel meminta data terkait laporan dugaan korupsi kolusi nepotisme dan pencucian uang Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi namun Ubedillah malah mempertanyakan kapasitas dan kewenangan.

"Nah, saya juga heran kok orang ini, dia kan doktor, dia kan akademisi, dia dosen, pijakan berpikirnya kok jadi ngawur, ngelantur? Kalau kita buka, dia bilang kan dia bukan politisi dan sebagainya, yang dia lakukan ini sudah politik, makanya saya heran," kata Noel kepada wartawan, Minggu (16/1/2022).

Baca Juga: Laporkan Anak Presiden ke KPK, Hadiah Rp200 Juta Buat Ubedilah Mulai Disinggung

Noel menyebut laporan Ubedilah soal Gibran dan Kaesang hanya berdasarkan asumsi. Hal itu membuat terciptanya opini publik yang berpikir bahwa Gibran dan Kaesang terlibat padahal belum tentu bisa dibuktikan.

"Kok jadi Ubedillah ini rendah integritasnya? Gitu. Sebagai doktor, sebagai dosen, memalukan, makanya pijak berpikirnya apa? Nggak bisa dong asumsi, interpretasi, dijadikan dasar bukti dan sebagainya, selain itu tidak bagus," imbuhnya.

Noel mengatakan kapasitasnya bukan membela Gibran dan Kaesang selaku anak dari Presiden Jokowi. Noel mengatakan apa yang dilakukannya melaporkan Ubedillah, serta Ubedillah melaporkan Gibran dan Kaesang memiliki konsekuensi hukum.

"Kapasitas saya tidak membela anaknya Jokowi, kapasitas saya adalah membela namanya pro-demokrasi itu sendiri, substansinya di situ. Makanya jangan coba-coba menyebarkan hoax. Saya sampai detik ini kan menganggap apa yang dilakukan Ubedillah adalah menyebarkan narasi-narasi yang belum terbukti adanya, makanya kerepotan hari ini, buktinya susah, ya nggak bisa buktikan dong," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: