Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Dalam rangka meningkatkan transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi, Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) meluncurkan kontrak produk karet yang direncanakan akan dirilis pada 2022. Kontrak produk ini telah mendapatkan persetujuan Bappebti pada 2021 lalu.
Kontrak karet yang nantinya akan ditransisikan adalah produk turunan dari karet alam SIR 20. Dari sisi harga, komoditas karet ini akan banyak dipengaruhi oleh minyak bumi.
Baca Juga: ICDX Catat Pertumbuhan Multilateral 54,5%, Buka Perdagangan Berjangka Komoditi di 2022
"Jika harga minyak bumi tinggi, harga karet sintetis akan naik. Namun di sisi lain, karena 70% produksi karet dunia digunakan untuk manufaktur ban kendaraan, apabila terjadi penurunan produksi di sektor otomotif, juga akan memengaruhi harga karet," ujar Vice President of Research and Development ICDX Isa Djohari dalam ICDX Commodity Outlook 2022, Selasa (25/1/2022).
Selain produk karet, Isa mengatakan ICDX juga akan meluncurkan sejumlah produk lainnya. Namun, produk-produk ini masih dalam proses pengajuan kepada Bappebti.
"Tentu tidak hanya karet, beberapa produk lain juga ada dari sektor logam, masuknya kategori logam mulia. Kami juga ada plan untuk beberapa produk komoditas, tapi belum dapat persetujuan," jelasnya.
"Ada juga yang sudah mendapat approval, tapi masih proses. Intinya, kami selalu bekerja untuk mencoba meningkatkan volume dan memberikan produk-produk baru yang diminati pasar. Namun, sejauh ini, yang bisa dipastikan itu karet," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
