Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Empat Kali Pilpres Nggak Ada yang Ngelirik Kadernya, PKS 'Curhat': Partai Lain Nggak Mau...

Empat Kali Pilpres Nggak Ada yang Ngelirik Kadernya, PKS 'Curhat': Partai Lain Nggak Mau... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengemukakan alasan mereka tidak pernah mencalonkan presiden dari kader internal selama perjalanan politik partai dalam mengikuti empat kali pemilihan umum (pemilu).

Pemaparan tersebut disampaikan Ketua DPP PKS Bidang Polhukam Almuzzammil Yusuf menanggapi pertanyaan dari Ketua DPP PKS Bidang Humas A Mabruri dalam side event discussion dalam rangkaian acara Rakernas PKS.

Muzzammil mengatakan, alasan tidak adanya calon sendiri dari PKS dalam gelaran pilpres, lantaran tidak ada partai politik yang mau. 

"Ya tadi kan kita bicara kolaborasi ya. Kita mengajukan calon kita, (misal) Bung Mabrur kita calonkan, ternyata partai lain nggak mau. Gimana coba?" kata Muzzamiil secara daring, Selasa (1/2/2022).

Mengingat proses pencalonan tidak bisa dilakukan PKS sendiri, tetapi berdasarkan kesepakatan koalisi.

Baca Juga: Meski "Veteran" Istana, Hasil Survei Menunjukkan Jusuf Kalla (JK) Punya Potensi Wow di Pilpres 2024

"Namanya kolaborasi itu sama-sama sepakat, gak bisa dipaksain. Kalo kita paksain, gak bisa ikut kita. Makannya di situ ada dialog," ujar Muzzammil.

Kekinian, dikatakan Muzzammil PKS sedang mencoba melakukan penokohan terhadap tokoh senior politik mereka, yakni, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.

"Sekarang kita penokohan. Kita ingin tokoh kita terus naik. Sehingga orang ketika bicara nasionalis-religius ya wajar tokoh PKS gitu, ketika tokoh kita menguat ada Habib Salim, ada tokoh lain kan banyak, tokoh Sumatera-nya, tokoh Jawa Barat, Jawa Tengah, dan lain-lain," tutur Muzzammil.

Buka Peluang Capreskan Salim Segaf

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: