Intelijen Amerika: Rusia Bisa Produksi Video Propaganda untuk Perang Ukraina
Badan-badan intelijen Amerika Serikat percaya bahwa Rusia telah membentuk rencana untuk mengarang dalih untuk invasi ke Ukraina. Hal itu berpotensi dengan memproduksi video propaganda yang menunjukkan serangan yang dipentaskan.
AS menuduh Rusia merumuskan beberapa opsi untuk memberinya alasan untuk invasi ke Ukraina di tengah meningkatnya ketegangan dengan negara-negara Barat.
Baca Juga: Erdogan Berkoar soal Perdamaian Rusia dan Ukraina, Jet Tempur Turki Bombardir...
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dan seorang pejabat administrasi Biden mengatakan salah satu opsinya adalah video palsu yang menunjukkan gambar setelah ledakan yang menargetkan orang-orang Rusia, yang menampilkan mayat, pelayat dan peralatan yang tampaknya milik Ukraina atau negara-negara sekutu.
"Video itu akan dirilis untuk menggarisbawahi ancaman terhadap keamanan Rusia dan untuk mendukung operasi militer," kata pejabat itu, dilansir Reuters.
"Video ini, jika dirilis, dapat memberikan (Presiden Rusia Vladimir) Putin percikan yang dia butuhkan untuk memulai dan membenarkan operasi militer melawan Ukraina," tambahnya.
Kantor berita TASS mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi laporan bahwa Rusia akan melancarkan serangan palsu oleh Ukraina dengan mengatakan: "Ini bukan laporan pertama. Hal serupa juga dikatakan sebelumnya. Tapi tidak ada yang keluar."
Para pejabat AS mengatakan mereka mempublikasikan tuduhan paling spesifik mereka tentang kemungkinan propaganda Rusia untuk "menghalangi" Moskow agar tidak menindaklanjuti rencana semacam itu.
Mereka mengatakan tidak jelas apakah Rusia telah memutuskan untuk mengambil langkah seperti itu atau apakah mereka telah memutuskan apakah akan menyerang Ukraina.
"Produksi video propaganda ini adalah salah satu dari sejumlah opsi yang dikembangkan pemerintah Rusia sebagai dalih palsu untuk memulai dan berpotensi membenarkan agresi militer terhadap Ukraina," kata Price kepada wartawan.
"Kami tidak tahu apakah Rusia akan menggunakan ini atau opsi lain dalam beberapa hari mendatang."
Harga menolak untuk memberikan lebih spesifik atau bukti video.
Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS Jonathan Finer dalam sebuah wawancara media mengatakan Amerika Serikat tidak mengetahui secara pasti apakah ini adalah rute yang akan diambil Rusia.
Menteri luar negeri Inggris Liz Truss mengatakan di Twitter bahwa intelijen AS adalah "bukti yang jelas dan mengejutkan dari agresi Rusia yang tidak beralasan dan aktivitas licik untuk mengacaukan Ukraina."
Rusia menuduh Amerika Serikat meningkatkan ketegangan dan mengabaikan seruan Moskow untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina, sehari setelah Washington mengumumkan akan mengirim hampir 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania. Baca selengkapnya
Rusia telah membantah rencana invasi tetapi telah mengumpulkan ribuan tentara di perbatasannya dengan Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto