Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Anies dan AHY Diduetkan Pengamat Prediksi Akan Seperti SBY-JK di Pilpres 2004

Jika Anies dan AHY Diduetkan Pengamat Prediksi Akan Seperti SBY-JK di Pilpres 2004 Kredit Foto: Instagram/Agus Harimurti Yudhoyono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan salah satu kandidat calon presiden yang diunggulkan di Pilpres 2024.

Begitu juga dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Buka Muscab, AHY Ajak Kader Menangkan Demokrat Di Sulteng

Bagaimana jika Anies-AHY diduetkan di Pilpres 2024?

Menurut pengamat politik, Khairol Umam, jika duet dua tokoh politik tersebut digarap dengan baik.

Bukan tidak mungkin akan mengulang kemenangan seperti Pilpres 2004 antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)- Jusuf Kalla (JK).

“Ini bisa saja duet Anies-AHY mengulang kemenangan SBY-JK sebagaimana terjadi di Pemilu 2004 lalu,” kata Kharol kepada Pojoksatu.id, Jumat (4/2/2022).

Apalagi, lanjut Dosen Universitas Paramadina itu, JK merupakan mentor politik Anies Baswedan.

“Saya rasa itu sudah pas, Anies Baswedan mentor politiknya JK,” ujarnya.

Begitu juga dengan AHY, mentor politiknta ayahnya sendiri yaitu SBY.

“Jadi Anies-AHY ini sudah pasangan yang pas untuk diusung di Pilpres 2024, tinggal menunggu partai pengusung sebagai sponsor,” terangnya.

Karena itu, pasangan Anies-AHY agar secepatnya dideklarasikan.

Hal tersebut, sambung Khairol untuk menarik dukungan partai pendukung untuk dijadikan koalisi.

Namun dengan adanya Partai Demokrat sebagai sponsor koalisi dan juga duet.

Khoirul memprediksi pasangan Anies-AHY akan mendapat dukungan dari partai politik lain.

“Partai politik itu yang berada di garis ideologi nasionalis dan khususnya dari garis ideologi politik Islam,” jelasnya.

Mereka akan merapat, untuk mendapatkan efek ekor jas (coattail effect).

Efek ekor jas itu terbentuk jika partai politik pengusung nama capres-cawapres memiliki chemistry dan paradigma yang sama.

“Sehingga tidak ada kegamangan yang menjadi sumber split ticket voting,” pungkas Khairol.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: