Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis pertumbuhan kredit perbankan akan mendekati capaian sebelum pandemi yang berada di angka 8%.
Hal ini mengacu pada penyaluran kredit perbankan yang mengalami perbaikan hingga ke level 5,2% pada 2021. Selain itu, pemerintah juga telah memberikan kebijakan kepada para debitur yang terdampak pandemi agar tidak digolongkan memiliki kredit macet.
Baca Juga: OJK: Literasi Keuangan Digital Bantu Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
"Kita perkirakan tahun ini pertumbuhan kredit bisa sampai 7,5%," ujarnya dalam Seminar Nasional: Akselerasi Perekonomian Daerah untuk Memacu Pemulihan Ekonomi Nasional yang digelar secara virtual, Selasa (8/2/2022).
Di sisi lain, sektor keuangan pasar modal telah memiliki kondisi yang jauh membaik. Menurut Wimboh, kondisinya bahkan telah melebihi level sebelum pandemi.
IHSG per 6 Februari tercatat berada di level 6804,94. Angka ini lebih tinggi sekitar dua kali lipat dibanding masa awal pandemi yang terpuruk hingga ke level 3.000-an.
Wimboh juga melihat antusiasme masyarakat di pasar keuangan mengalami peningkatan. Berdasarkan pantauannya, terdapat 7,5 juta investor ritel yang 80% di antaranya merupakan investor milenial. Dari 80% tersebut, sekitar 69,38% berasal dari Pulau Jawa.
"Jadi, kalau dari pasar keuangan, kondisi kita sudah sangat baik," tuturnya.
Dia juga optimistis pertumbuhan ekonomi nasional mampu tumbuh hingga ke angka 5,2% di tahun ini. Optimismenya ini berangkat dari angka PDB nasional yang menyentuh 3,69% di sepanjang 2021.
"Ini basis yang bagus buat kita tumbuh 5,2% tahun ini," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: