Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polri Akui Ada Penyalahgunaan Wewenang, Nicho Silalahi Beri Pujian: Kami Butuh Polri yang Humanis!

Polri Akui Ada Penyalahgunaan Wewenang, Nicho Silalahi Beri Pujian: Kami Butuh Polri yang Humanis! Nicho Silalahi | Kredit Foto: Twitter/Nicho Silalahi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di antara instansi yang sering mendapat sorotan akhir-akhir ini adalah Polri. Ada saja satu dua pemberitaan yang menyangkut oknum anggota polri yang bermasalah.

Mengenai kelakuan oknum yang menyalahgunakan wewenang sebagai anggota Polri, Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Gatot Eddy Pramono menyadari akan adanya fenomena ini.

Mungkin yang terbaru adalah mengenai kisruh yang terjadi di Desa Wadas. Dalam situasi yang digambarkan lewat video yang bertebaran dan narasi yang disampaikan di media sosial, tergambar bagaimana tindakan beberapa aparat yang dianggap terlalu berlebihan kepada masyarakat.

Tak ingin berkilah, Gatot mengakui bahwa penyalahhgunaan ini disadari karena adanya hal yang luput dari pengawasan.

Baca Juga: Soal Omicron Luhut Bilang Lansia Harus Tahu Diri, Nicho Silalahi: Nah Lo Kan Lansia, Momong Cucu Aja

"Disadari pula adanya kerentanan dalam penyalahgunaan wewenang yang luput dari pengawasan," kata Gatot dalam acara virtual, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/2/2022).

Pengakuan Wakapolri ini diapresiasi oleh Nicho Silalahi, seorang aktivis dan pegiat media sosial lewat cuitan di akun twitternya.

Nicho mengapresiasi Wakapolri dengan menyebut “Barang Jujur Hebat”. Dirinya menganggap bahwa pengakuan dari Wakapolri adalah suatu perbuatan yang bagus.

“Barang Jujur Hebat.! Keren Pak, Kalian Berani Jujur dan Mengakuinya,” cuit Nicho dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Jumat (11/2/22).

Nicho menyebut kiranya hal-hal serupa (penyalahgunaan wewenang) tidak terjadi lagi.

Dirinya pun berharap agar kedepannya Polri bisa menjadi lebih baik lagi dengan menunjukkan karakter kerakyatan dan humanis.

Pada kalimat penutup di cuitannya, Nicho juga meyampaikan agar Polri tidak hanya sekadar menjadi alat yang “menyiksa” rakyat.

Baca Juga: Interpelasi Anies Baswedan Sendirian, Prasetyo Edi Jadi Orang Pertama yang Dilaporkan Anggotanya

“Tolong Kedepannya Tidak Terulang Lagi, Kami Butuh Polri Yang Humanis dan Berkarakter Kerakyatan Bukan Polri Yang Menjadi Alat Penggebuk Rakyat,” tambah Nicho dalam cuitannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: