Akhirnya Terjawab, KBRI Kiev Sampaikan Situasi Teranyar Para WNI di Tengah Konflik Ukraina
Dua bulan terakhir, konflik Rusia Ukraina di ujung tanduk. Bahkan Barat menuding Rusia bakal menyerang Ukraina besok, Rabu (16/2/2022). Moskow telah berulang kali membantah tudingan itu.
Rusia menekankan, hampir 100.000 tentara Rusia yang ada di perbatasan Ukraina adalah respons menanggapi agresi oleh negara aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dan, Selasa (15/2), Moskow menyatakan telah menarik tentara dari perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Joe Biden Ragu Rusia Benar Tarik Pasukannya dari Perbatasan Ukraina karena...
Informasi ini berasal dari Kementerian Pertahanan Rusia. Kantor berita Rusia Interfax, yang mengutip pernyataan itu, menyebutkan latihan skala besar di seluruh negara tersebut masih berlanjut. Namun beberapa unit distrik militer di bagian Selatan dan Barat telah menyelesaikan latihan mereka dan mulai kembali ke pangkalan, dikutip dari Reuters.
Keputusan itu berbeda dengan pernyataan Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Kedua negara meyakini Rusia siap menyerang Ukraina kapan saja. Bahkan Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss perlu melihat pemindahan besar-besaran yang dilakukan Rusia dari perbatasan Ukraina. Menurutnya, ini cara untuk meyakini Moskow tak punya rencana melakukan invasi.
Sebelumnya, Rusia menerjunkan 100 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina. Termasuk kontingen besar untuk latihan bersama di Belarus hingga 20 Februari mendatang.
Pihak Moscow membantah rencana menyerang Ukraina. Namun berdasarkan jaminan yang mengikat secara hukum dari AS dan NATO, Kiev dilarang bergabung dengan blok militer itu. Sejauh ini baik Washington dan Brussels menolak membuat perjanjian tersebut.
Kondisi WNI
Adanya gembar-gembor Rusia akan menyerang Ukraina, berdasarkan pantauan KBRI Kiev, perhari ini, kondisi masyarakat masih tenang. Warga setempat tidak ada panic buying atau rush mengambil uang di bank setempat.
"Kami memantau ada beberapa Perwakilan Asing di Ukraina yang mengimbau warganya yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk dapat kembali pulang. Namun hal tersebut masih sebatas imbauan," pernyataan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Selasa (15/2).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: