Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat MUFG, Laba Bank Danamon Melesat 56% Hingga Capai Rp1,6 Triliun

Berkat MUFG, Laba Bank Danamon Melesat 56% Hingga Capai Rp1,6 Triliun Kredit Foto: Bank Danamon
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,6 triliun. Danamon berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 56%, dan mampu mempertahankan fundamental yang kuat di tengah pandemi dan tantangan ekonomi.

Presiden Direktur Danamon Yasushi Itagaki mengatakan bahwa capaian tersebut didorong kredit di segmen Enterprise Banking, yang terdiri dari Perbankan Korporasi dan Komersial serta Lembaga Keuangan yang naik 6% mencapai Rp 58 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. 

“Kenaikan ini berkat kerja sama dan dukungan dari jaringan global MUFG sebagai salah satu bank terbesar di dunia. Kami dapat memanfaatkan kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG dalam melayani para nasabah kami. Melalui hubungan kami dengan MUFG, kami dapat mencapai pertumbuhan kredit yang substansial di segmen Enterprise Banking,” kata Yasushi, dalam paparan kinerja Bank Danamon yang digelar secara virtual, Jakarta, Rabu (16/2/2022). 

Baca Juga: Nggak Mau Ketinggalan, Danamon Hadirkan BI-Fast di Aplikasi D-Bank PRO

Menurutnya, kolaborasi yang dilakukan oleh Danamon, Adira Finance, dan MUFG juga menjadi kunci yang memanfaatkan kekuatan dari masing-masing entitas. 

Sebagai sebuah grup, pihaknya memiliki aspirasi yang sama untuk memberikan solusi keuangan yang komprehensif di seluruh segmen dan rantai bisnis, termasuk ekosistem industri otomotif dan pengembang property asal Jepang. 

Tercatat, dalam bidang pembiayaan otomotif, anak perusahaan Danamon, Adira Finance, mencatatkan pembiayaan sebesar Rp40 Triliun pada tahun 2021. 

“Pembiayaan baru pada kuartal terakhir tahun 2021 meningkat sebesar 47% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan 26% lebih tinggi dibandingkan pembiayaan baru pada kuartal ketiga,” tambahnya. 

Baca Juga: Moody's Pertahankan Rating Kredit RI, Begini Respon Bos BI

Meski mengalami peningkatan kredit namun rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) Danamun turun menjadi 2,7 persen. Dibandingkan dengan akhir tahun 2020, pada akhir tahun 2021 Non Performing Loan (NPL) gross membaik sebesar 10 basis poin (bps). 

“Kami mencapai rekor rasio NPL coverage yang tinggi karena manajemen risiko kami yang konservatif, penagihan yang disiplin, dan pemulihan utang,” jelas Direktur Keuangan Bank Danamon, Muljono Tjandra.

Secara bersamaan, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan pondasi yang kokoh untuk pertumbuhan di tahun 2021, Danamon secara proaktif meningkatkan provisi, dengan rasio NPL coverage mencapai titik tertinggi baru sebesar 225,6 persen. 

Bersama dengan Adira Finance, Danamon terus membantu nasabah yang terdampak COVID-19 melalui restrukturisasi kredit sesuai arahan yang diberikan oleh pihak regulator. 

“Per Desember 2021, rasio pinjaman berisiko, termasuk pinjaman restrukturisasi COVID yang masih dalam batas toleransi, membaik sebesar 810 bps YoY menjadi 16,0%,” ucap Muljono.

Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana Danamon juga membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (CASA) sebesar 11% dibandingkan dengan tahun 2020, yang kini tercatat sebesar Rp 73 triliun, sehingga rasio CASA meningkat hingga 59,1%. 

“Fokus utama Danamon pada pendanaan granular tercermin dari pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA) sebesar 11 persen YoY, mencapai Rp 73 triliun, sementara rasio CASA meningkat 680bps menjadi 59,1 persen,” terang Muljono.

Di mana, rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 86% dan Loan to Deposit Ratio atau LDR di 85%, menunjukkan tingkat likuiditas Bank yang tinggi. 

Baca Juga: Laba Bersih BTN Meroket Hampir 50% Jadi Rp2,37 Triliun Sepanjang Tahun 2021

Lalu, rasio Kecukupan Modal Konsolidasi (CAR) Danamon tetap menjadi salah satu yang terkuat di kategorinya. Konsolidasi CAR meningkat menjadi 26,7 persen per akhir tahun 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 25,0%. 

Adapun terkait digitalisasi, pada bulan Mei 2021, Danamon meluncurkan D-Bank Pro, aplikasi mobile banking baru dengan lebih banyak fitur dan pengalaman omnichannel.

Baca Juga: Lo Kheng Hong Gak Berani Colek Saham Bank Digital: Bagi Saya Itu Sangat Mengerikan!

Untuk layanan perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) Danamon memperkenalkan Wakaf digital pada tahun 2021 untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam berdonasi. 

Danamon juga terus meningkatkan layanan Danamon Cash Connect dan menyediakan solusi cash management yang disesuaikan untuk nasabah bisnis. 

“Hampir 80% dari semua transaksi saat ini dilakukan melalui channel digital,” tutup Muljono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: