Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mendorong diversifikasi mata uang guna mengelola volatilitas sebagai upaya pemulihan ekonomi. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui penggunaan local currency settlement (LCS).
"Bagi Indonesia, inisiatif dengan beberapa negara mitra bilateral seperti Malaysia, Thailand, Jepang, dan Tiongkok untuk menggunakan LCS sangat penting karena dapat meningkatkan transaksi langsung menggunakan mata uang lokal," kata Sri Mulyani dalam agenda G20, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga: Ini Tiga Langkah Konkret Penguatan Arsitektur Kesehatan Global Menurut Sri Mulyani, Apa Saja?
Selain itu, lanjutnya, penggunaan LCS juga berperan dalam mendongkrak perdagangan serta investasi. Hal ini dipicu penerapan LCS dapat mengurangi ketergantungan pada suatu mata uang tertentu, khususnya dolar Amerika Serikat (USD).
Di sisi lain, LCS juga dapat menurunkan biaya transaksi. Pasalnya, pedagang tidak perlu mengonversi mata uang negaranya ke USD.
Hal ini yang membuatnya membawa pembahasan LCS dalam G20. Menurutnya, penggunaan LCS sangat relevan dengan agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia dalam finance track, yaitu exit strategy.
"Hal itu juga dapat menciptakan jaring pengaman keuangan antarnegara dan mengurangi risiko kerentanan akibat kondisi ekonomi global yang mengakibatkan ketidakpastian," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait:
