Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggapi Polemik Ustaz Khalid, Dedi Mulyadi: Semua Sanggahan Wayang Haram Sia-sia, jika...

Tanggapi Polemik Ustaz Khalid, Dedi Mulyadi: Semua Sanggahan Wayang Haram Sia-sia, jika... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belum lama ini viral potongan ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menganggap wayang haram dan lebih baik dimusnahkan. Belakangan, sang ustaz meminta maaf dan menyampaikan ceramahnya tidak bermaksud seperti itu.

Anggota DPR RI yang juga tokoh Sunda Dedi Mulyadi mengatakan, ramainya pembahasan imbas dari ceramah Ustaz Khalid Basalamah membuat spirit masyarakat Indonesia kembali tumbuh untuk mencintai wayang sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.

Baca Juga: Ramai Wayang Haram, Tokoh NU Ini Sibuk Jelaskan Perbedaan Pendapat Sunan Giri dan Sunan Kalijaga

"Seluruh ucapan kita, seluruh sanggahan kita dan keberatan kita pada Ustaz Khalid Basalamah tidak akan ada arti. Pada akhirnya, wayang akan hilang di negeri ini apabila kita yang punya kuasa, kita yang memiliki uang, kita yang memiliki ruang tidak mau menonton wayang, tidak mau memanggil wayang," ujar Kang Dedi Mulyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/2).

Menurut Dedi, para dalang dan para penabuh gamelan (nayaga) makin langka karena minimnya ruang berekspresi. Bahkan, pandemi Covid-19 membuat mereka kehilangan penghidupan karena tidak ada panggilan.

"Ruang-ruang pertunjukan kini mulai tidak ada. Mereka lambat laun akan meninggalkan wayang karena tidak lagi memberikan sumber penghidupan," ucapnya.

Untuk itu, Kang Dedi mengajak untuk melakukan tindakan yang lebih nyata daripada hanya mengecam atau menuai pro dan kontra terhadap ceramah Ustaz Khalid Basalamah terkait wayang.

"Mari kita melakukan tindakan yang lebih nyata. Mari kita bela wayang dengan menonton wayang, mari kita panggil wayang dalam kegiatan kita, dalam berbagai acara kegiatan formal pemerintah, dalam kegiatan sosialisasi pembangunan, hajatan nikah, sunatan, dan berbagai kegiatan lainnya. Karena dengan itu, kita akan menjaga keberlangsungan wayang," ujar Dedi.

Dedi menilai jika keberpihakan terhadap wayang hanya sebatas ucapan, wayang yang menjadi warisan budaya Indonesia lambat laun akan hilang.

"Manakala kita berpihak pada wayang hanya sekadar ucapan, kita tidak pernah nonton, kita tidak pernah mengundang sebuah pagelaran, sesungguhnya kita ini telah menginginkan wayang ini hilang dari bumi Nusantara," ujar Kang Dedi Mulyadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: