Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Selasa (15/2), meninjau kegiatan produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat. Kunjungan ini menjadi apresiasi tersendiri karena Toyota Indonesia berhasil mencatatkan pencapaian volume ekspor 2 juta unit secara kumulatif sekaligus melepas ekspor perdana Toyota Fortuner ke Australia.
Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo berkeliling di Pabrik Karawang Plant 1 TMMIN yang memproduksi Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner, didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Regional Operating Officer–TDEM & TMAP S. Matsuda, dan Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.
Baca Juga: Volkswagen Luncurkan T-Cross, Tapi Milenial Masih Ngincar Toyota Raize
Ekspor perdana kendaraan Toyota Indonesia ke Australia ini merupakan tonggak sejarah baru bagi kinerja manufaktur otomotif nasional. Pengapalan Toyota Fortuner buatan Karawang ke Negeri Kangguru yang mulai bergulir pada Maret 2022 ini merupakan produk pertama dari Indonesia yang akan mengaspal di Australia.
"Pencapaian kumulatif 2 juta unit ekspor dan ekspor perdana kendaraan utuh Toyota ke Australia merupakan bagian dari upaya kami berkontribusi pada perkembangan industri otomotif nasional Indonesia termasuk dalam menjaga neraca perdagangan yang positif," ucap Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/2/2022).
Dia menyebut, pencapaian ini tidak dapat terjadi tanpa dukungan dari semua pihak kepada industri otomotif. Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan dukungan, termasuk dalam kerja sama bilateral dan multilateral seperti kerja sama dengan Australia melalui IA-CEPA.
Sejarah Ekspor Toyota Indonesia
Ekspor Toyota Indonesia dimulai tahun 1987 dengan pengapalan perdana Kijang generasi ketiga (atau Kijang Super) ke Brunei Darussalam. Volume ekspor perdana ini berjumlah 50 unit per bulan.
Sejalan dengan upaya untuk terus meningkatkan daya saing, momentum terbaik kegiatan ekspor Toyota dimulai sejak dipercayanya Toyota Indonesia dalam proyek IMV di tahun 2004. Sejak saat itu, volume ekspor Toyota Indonesia meningkat menjadi sekitar 7.000 unit per tahun.
Volume ekspor tahunan meningkat tajam menjadi lebih dari 100.000 unit per tahun sejak tahun 2012 silam dan bahkan sempat menembus angka 200.000 unit per tahun di tahun 2018 dan 2019 sebelum pandemi Covid-19 menghantam ekonomi global.
Setelah sempat terkoreksi hingga 30% di 2020 akibat pandemi, ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota dari Indonesia di tahun 2021 mencatatkan angka sebesar 188 ribu unit. Pencapaian ini memperlihatkan kinerja ekspor T-Brand sudah pulih hingga ke level 90% dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.
Tahun ini Toyota Indonesia juga berencana untuk melakukan produksi lokal model Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang juga ditujukan untuk pasar ekspor selain pasar domestik.
Peran Industri Otomotif
Industri otomotif memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi terutama dalam masa pandemi. Industri ini telah memiliki rantai pasok yang dalam dari hulu ke hilir hingga ke level Industri Kecil Menengah, menyerap 1,5 juta tenaga kerja, serta memiliki peran dalam hal substitusi impor.
Tingginya tingkat kandungan dalam negeri produk-produk otomotif yang saat ini bahkan ada yang telah melampaui 80% menandakan terus berkembangnya industri komponen lokal Indonesia dalam mendukung manufaktur otomotif nasional.
Industri otomotif yang memiliki daya saing tinggi juga memiliki peran strategis dalam memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi global melalui perannya sebagai pencipta peluang ekspor. Hasil ekspor otomotif merupakan produk berteknologi tinggi yang bernilai tambah karena dalam setiap tahapan pembuatannya memberikan kontribusi terhadap penerimaan pajak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum