Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Balik Polemiknya, Ternyata Perkebunan Sawit Indonesia Adalah Contoh Pertanian Berkelanjutan

Di Balik Polemiknya, Ternyata Perkebunan Sawit Indonesia Adalah Contoh Pertanian Berkelanjutan Kredit Foto: Siaran Pers/PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Paradigma keberlanjutan (sustainability) mencatat bahwa sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk pembangunan yang bermanfaat secara ekonomi dan sosial serta kelestarian lingkungan tetap dapat dipertahankan. 

“Paradigma ini kemudian berkembang menjadi paradigma global dengan disetujuinya platform Sustainable Development Goals (SDGs) 2016-2030 oleh negara – negara anggota PBB pada tahun 2015,” catat laporan PASPI. 

Baca Juga: Ternyata Begini Mitigasi Perubahan Iklim Versi Kelapa Sawit

Sebagai industri strategis di Indonesia, sektor kelapa sawit memiliki banyak manfaat yang berkontribusi nyata terhadap pencapaian 17 tujuan SDGs. Manfaat ekonomi dan sosial industri sawit Indonesia telah banyak dibuktikan secara empiris. Namun tak dapat dimungkiri, jasa – jasa lingkungan perkebunan kelapa sawit kerap kali luput dari perhatian masyarakat.

Padahal, hasil penelitian Henson (1999) menemukan, perkebunan sawit mampu memberikan jasa - jasa lingkungan seperti penyerapan karbondioksida (CO2) sekitar 163 ton CO2/ha/tahun. Sementara itu, Harahap (2007) menemukan bahwa perkebunan sawit berfungsi sebagai konservasi tanah dan air berupa biopori alami dalam sistem perakarannya. 

Tidak hanya itu, sektor kelapa sawit juga menghasilkan berbagai produk turunan yang ramah lingkungan serta energi terbarukan seperti biodiesel, biopremium, bioplastik, dan biogas.

“Industri sawit di Indonesia yang secara historis telah berlangsung lintas generasi sejak tahun 1911 dan menjadi bagian reboisasi lahan terlantar bekas illegal logging merupakan contoh pertanian berkelanjutan yang sejalan dengan platform SDGs,” catat laporan PASPI. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: