Tumbuh Positif di 2021, MUF Targetkan Pertumbuhan Hingga 2 Kali Pada 2022
Rully pun menambahkan untuk mencapai-target-target tersebut, pihaknya akan meningkatkan kerjasama dengan dealer maupun showroom, serta memperkuat sinergi yang dimiliki dari grup Bank Mandiri.
Namun, ia menyebutkan bahwa perusahaan tetap melaksanakan seleksi yang ketat untuk melakukan akuisisi. Hal tersebut dilakukan sebagai manajemen risiko agar portofolio yang dimiliki tetap sehat.
Sementara itu, Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja membidik peningkatan laba signifikan pada periode 2022, seiring pulihnya kondisi pasar jual-beli mobil baru maupun bekas.
Ia mengatakan pihaknya akan melanjutkan keberhasilan realisasi peningkatan laba bersih menjadi Rp102,36 miliar pada 2021, atau tumbuh hampir 2 kali lipat dibanding kondisi normal periode 2019 senilai Rp51,78 miliar.
"Capaian ini membuat MUF mendapat apresiasi dari Grup Mandiri sebagai anak usaha dengan best recovery. Kami akan melanjutkan capaian ini pada periode 2022," ujar Stanley.
Disisi lain, Direktur Operasi MUF Rita Mustika menjelaskan bahwa capaian laba tahun lalu merupakan buah pertumbuhan pembiayaan baru (booking) yang mencapai 97 persen sebesari Rp5,8 triliun pada 2020 menjadi Rp11,6 triliun.
Tahun ini, MUF mencoba membidik pembiayaan baru senilai Rp12,3 triliun, dengan porsi 55 persen untuk kendaraan baru dan 45 persen untuk kendaraan bekas.
"Walaupun pembiayaan baru hanya tumbuh sedikit, tapi kualitas pembiayaan akan terus kami tingkatkan lewat kehati-hatian, sehingga bisa lebih efisien dari sisi beban. Sehingga harapannya laba bersih minimal bisa tumbuh 70 persen [yoy] ketimbang tahun lalu," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: