Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkait Invasi Militer Rusia Ke Ukraina, Komisi I Sarankan Pemerintah Lakukan Ini

Terkait Invasi Militer Rusia Ke Ukraina, Komisi I Sarankan Pemerintah Lakukan Ini Kredit Foto: Rakyat Merdeka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Invasi militer Rusia ke Ukraina terus menjadi perhatian sejumlah negara, karena diprediksi menjadi pemicu pecahnya Perang Dunia III.

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menilai, perang yang terjadi di kawasan Eropa Timur itu harus menjadi pelajaran bagi Pemerintah Indonesia memperkuat investasi di bidang pertahanan.

Baca Juga: Harga Pupuk dan Gandum Berpotensi Naik Akibat Invasi Rusia ke Ukraina

“Harus menjadi perhatian. Ini kesempatan untuk Pemerintah agar lebih meningkatkan investasinya di bidang pertahanan,” kata Dave dalam keterangannya, kemarin.

Dave menjelaskan, investasi di sektor pertahanan terdiri dari berbagai macam. Seperti penambahan jumlah prajurit, modernisasi peralatan dan juga meningkatkan sumber daya prajurit dengan pelatihan, menjalin kerja sama militer dengan negara-negara lain.

“Dan memastikan tidak ada, jangan sampai ada kebocoran dengan kedaulatan kita,” tegas politikus Golkar ini.

Menurut Dave, selama ini anggaran militer Indonesia trennya memang meningkat. Akan tetapi jika dilihat dari kebutuhan dan kondisi dunia saat ini, pertahanan Indonesia masih jauh dari kriteria memadai.

Dia mencontohkan, jumlah pesawat tempur, kapal tempur, peralatan tempur, sistem komunikasi, satelit masih jauh dari kemampuan yang memadai. Hal inilah yang harus menjadi perhatian dari Pemerintah.

“Harus dipastikan bahwa militer kita itu sanggup dan siaga menghadapi segala macam ancaman. Kita juga harus melihat ke depan soal pengembangan teknologi militer kita,” tegas Ketua Umum PPK Kosgoro 57 ini.

Dalam konteks Krisis Rusia-Ukraina, Dave menekankan, Indonesia juga memiliki tanggung jawab sebagai bagian dari penjaga keamanan dunia. Terus suarakan hentikan agresi militer dan mengembalikan kedaulatan rakyat Ukraina.

Selain itu, bagi Dave, Indonesia juga harus menggunakan forum-forum internasional dengan jalur diplomasi agar pertempuran Rusia-Ukraina bisa segera selesai.

“Indonesia juga harus mawas diri. Kita harus lihat akankah ada negara lain yang bisa melakukan hal yang sama,” pungkas legislator dapil Jabar VIII ini.

Baca Juga: Duh, Agresi Rusia ke Ukraina Bikin Ketidakpastian Ekonomi Dunia Berlanjut

Diketahui, berdasarkan Global Fire Power (GFP) 2021 daftar militer terkuat dunia, Indonesia menempati urutan 16, dan di ASEAN Indonesia menjadi negara dengan militer terkuat. AS, China, Rusia masih menempati tiga besar militer terkuat dunia.

Tahun 2021 belanja militer Indonesia 6,9 miliar dolar AS atau setara Rp 98 triliun. Namun, ini masih di bawah Singapura yaitu 9,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 135 triliun. 

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: