Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Rusia Serang Ukraina, Miliarder Ini Kena Getahnya: Ada Sanksi di Depan Mata

Gara-Gara Rusia Serang Ukraina, Miliarder Ini Kena Getahnya: Ada Sanksi di Depan Mata Kredit Foto: Media Indonesia
Warta Ekonomi, London -

Seorang anggota parlemen Partai Buruh Inggris mendesak pemerintah pemilik aset miliarder Rusia dan klub bola, Chelsea FC, Roman Abramovich. Seruan sanksi ini karena hubungan miliarder itu dengan pemerintah Rusia. 

Berbicara di House of Commons pada Kamis, (24/2/2022), anggota parlemen Partai Buruh Chris Bryant menggunakan hak istimewa parlemen untuk membacakan dokumen yang katanya diterbitkan oleh Home Office Inggris pada 2019. Baca Juga: Duh, Agresi Rusia ke Ukraina Bikin Ketidakpastian Ekonomi Dunia Berlanjut

Menurut Bryant, dokumen itu mengatakan Abramovich sebagai sosok yang menarik karena hubungannya dengan negara Rusia dan asosiasi publiknya dengan aktivitas dan praktik korupsi.  

“Pastinya Pak Abramovich sudah tidak bisa lagi memiliki klub sepak bola di negeri ini?,” tanya Bryant dilansir dari The New Arab , Jumat (25/2/2022). 

Merespons kutipan Bryant, Menteri senior Mark Spencer mengatakan pemerintah telah mengambil tindakan yang sangat keras terhadap individu-individu Rusia yang menjadi perhatian.  

Abramovich, yang mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari aset milik negara yang diperoleh setelah runtuhnya Uni Soviet membeli klub sepak bola Inggris Chelsea FC pada tahun 2003. Dia berulang kali membantah memiliki hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengumumkan sanksi tiga miliarder Rusia awal pekan ini, setelah Putin mengatakan dia mengakui dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri. Johnson salah mengatakan kepada House of Commons bahwa Abramovich sudah menghadapi sanksi Inggris. 

Putri miliarder, Sofia Abramovich, turun ke Instagram untuk berbagi postingan yang mengkritik Putin. "Kebohongan terbesar dan paling sukses dari propaganda Kremlin adalah bahwa sebagian besar orang Rusia mendukung Putin," tulisnya di Instagram.  

Rusia invasi darat ke Ukraina pada hari Kamis. Pasukan Rusia telah mencapai pinggiran ibukota Ukraina, Kyiv. 

Perusahaan-perusahaan di bawah kendali Abramovich sebelumnya telah tidak bersalah menyumbangkan puluhan juta dolar kepada sebuah organisasi pemukim Israel yang tidak bersalah bersalah keluarga-keluarga Palestina keluar dari Yerusalem Timur yang itu.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: