Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga LPG Naik Buka Potensi Kelangkaan Gas Subsidi

Harga LPG Naik Buka Potensi Kelangkaan Gas Subsidi Pekerja menata tabung gas elpiji nonsubsidi di salah satu agen di Petojo, Jakarta, Selasa (28/12/2021). Pertamina melakukan penyesuaian harga elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram dengan kenaikan antara Rp1.600 hingga Rp2.600 per kilogram sejak 25 Desember 2021 untuk merespons tren peningkatan harga "Contract Price Aramco" (CPA) elpiji yang terus naik sepanjang 2021. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) memutuskan kenaikan harga elpiji atau LPG 12 kg dan 5 kg menyusul kenaikan acuan CP Aramco. Kondisi ini membuka potensi untuk masyarakat beralih dari elpiji nonsubsidi ke elpiji subsidi.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Muhammad Faisal menjelaskan di tengah pemulihan ekonomi saat ini kenaikan harga elpiji 12 kg dan 5 kg memicu masyarakat mencari elpiji yang lebih murah, dalam hal ini elpiji subsidi.

Baca Juga: Ya Ampun, Minyak Goreng Aja Masih Susah Dicari, Kini Pertamina Naikan Harga LPG

"Sebagian dari masyarakat pengguna LPG non subsidi akan shifting ke gas melon, karena kenaikannya sangat signifikan," kata Faisal kepada Republika, Senin (28/2/2022).

Faisal menjelaskan, pemerintah perlu mengatisipasi kondisi ini. Apalagi, saat ini pemerintah tak kunjung penerapan penyaluran elpiji bersubsidi secara langsung. Maka, peralihan konsumsi sangat terbuka lebar.

"Pemerintah perlu mengantisipasi kelangkaan gas melon akibat peralihan ini dengan melakukan penertiban dari praktik penimbunan, seperti yg terjadi pada minyak goreng subsidi," ujar Faisal.

Tak hanya mendorong peralihan, kenaikan elpiji nonsubsidi ini juga memukul kelompok UMKM dan industri rumahan. Tak hanya itu, inflasi juga akan terkerek cukup signifikan.

"Berdampak cukup signifikan terhadap inflasi. Tetapi ini akan berdampak langsung kepada UMKM yang mana juga sekaligus akan mengerek harga jual di masyarakat. Seperti efek kenaikan BBM biasanya hampir selalu diikuti dengan kenaikan harga sembako," ujar Faisal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: