AHY atau Airlangga Hartarto Minggir Dulu, Ini Dia Ketum Partai dengan Elektabilitas Tertinggi
Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi di antara Ketua Umum partai politik lainnya.
"Kalau calon-calon ketua-ketua partai kalau menurut survei di semi terbuka kita sebut di sini, tokoh partai adalah Prabowo yang kuat," ujar Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam paparan hasil survei melalui YouTube, Senin (28/2/2022).
Baca Juga: Ada Usulan Pengunduran Pemilu, Pengamat Sampaikan Alasan Jokowi Bisa Jadi Presiden
"Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 13,7 persen dalam simulasi semi terbuka," sambungnya.
Berikutnya, di bahwa Prabowo ada nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilitas sebesar 2,6 persen. Kemudian, Ketua DPR RI dan politikus PDIP Puan Maharani 1,1 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 0,4 persen.
"Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 0,4 persen, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan 0,2 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,1 persen, dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh 0,1 persen," bebernya.
Sementara elite partai lain seperti Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu tidak mendapatkan dukungan.
Menurut Saiful, bila partai-partai mengutamakan atau memprioritaskan Ketua Umum dan tokoh utama di partai, maka Prabowo adalah tokoh paling kuat di antara elite politik lainnya.
"Kemungkinan Prabowo menang Pilpres 2024 sangat besar jika yang bertarung hanya elite partai," ujarnya.
Baca Juga: Ramai Usulan Pengunduran Pemilu 2024, Siapa Sangka Begini Tindakan Nasdem
Diketahui, SMRC melakukan survei pada 8-10 Februari 2022 melalui wawancara telepon. Jumlah responden 1268 dipilih secara acak dipilih secara acak dari populasi pemilih kritis. Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
SMRC melakukan survei di kalangan pemilih kritis, yaitu kelompok dengan kriteria memiliki telepon, tinggal di perkotaan, berpendidikan tinggi, dan sering mengakses berita sosial politik dari berbagai media. SMRC mencatat ada 72 persen pemilih kritis dari populasi pemilih nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar