Peringati Isra Mikraj 1443 H, Wapres Tekankan Pentingnya Siapkan Generasi yang Memakmurkan Bumi
Kekayaan alam berlimpah yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan anugerah Yang Mahakuasa yang sudah seharusnya disyukuri. Untuk itu, wajib menjaga dan mengelola dengan sebaik-baiknya demi kemaslahatan bersama dan keberlangsungan kehidupan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengatakan, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki bekal keimanan dan ketakwaan yang kuat, serta kemampuan untuk memakmurkan bumi sebagaimana yang diperintahkan agama. Hal itu disampaikan Wapres pada acara Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW Tahun 1443 Hijriah, Jumat (25/2) lalu.
Baca Juga: Bangun Ketahanan Keluarga, Maruf Amin: Peran BKKBN Harus Kembali Digemakan
"Kita harus menyiapkan generasi yang mu'ammiriin, yaitu generasi yang memakmurkan bumi. Untuk memakmurkan bumi itu bisa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang sifatnya material ataupun juga membangun peradaban, salah satunya dilakukan dengan pengembangan ekonomi, baik yang menyangkut sektor pertanian, industri, perdagangan, pertambangan, dan keuangan," kata Wapres Ma'ruf Amin dikutip dari keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Wapres menyebut, pentingnya pembangunan SDM unggul yang memiliki penguasaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai faktor pendukung dalam membangun perekonomian nasional. "Untuk bisa membangun ekonomi, kunci utamanya adalah melalui sumber daya manusia yang unggul, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," tutur Wapres.
Menurut Wapres, pembangunan SDM unggul sejalan dengan program pemerintah yang mengedepankan SDM Unggul yang menguasai teknologi serta mampu cepat beradaptasi dengan kondisi yang dinamis. "Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang menekankan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan menguasai teknologi," ujarnya.
Selain itu, Wapres juga menekankan pentingnya membangun generasi yang memiliki pola pikir moderat. Hal ini menjadi penting karena pemikiran moderat diharapkan secara optimal mampu merawat kerukunan dan persatuan bangsa.
"Kita harus membangun generasi yang berpikir moderat (wasathy), tidak berlebihan (ifrathi), dan tidak pula memiliki cara berpikir yang apatis (tafrithi) yang dapat menimbulkan perselisihan dan disharmoni di antara masyarakat," jelas Wapres.
Menutup acara dengan tema "Isra Mikraj Teguhkan Semangat Beragama dan Berbangsa" ini, Wapres juga berpesan agar masyarakat dapat bersama-sama mewujudkan generasi yang beriman dan bertakwa. "Yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana kita membangun generasi yang muttaqin, yaitu generasi yang beriman kepada yang gaib dan juga mendirikan salat," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, salah satu makna perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW ialah nilai ketuhanan yang seimbang dengan nilai kemanusiaan. Nilai-nilai tersebut yang membawa Indonesia dapat menjadi bangsa yang mampu melewati beragam permasalahan yang disebabkan oleh perbedaan.
"Hasil perjalanan Isra Mikraj Rasulullah SAW berupa salat memiliki kandungan makna bahwa nilai-nilai ketuhanan harus diseimbangkan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Keduanya menyatu dan terekam, baik dalam sikap maupun perilaku masyarakat Indonesia, sehingga menjadi perekat bangsa di tengah kompleksitas perbedaan yang tidak semua bangsa mampu melewatinya dengan baik," jelas Yaqut.
"Mari kita semua menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang concern mencari titik temu daripada mencari perbedaan. Perbedaan itu adalah niscaya, tetapi tidak berarti harus saling menjatuhkan," imbuh Yaqut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: