Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentingnya Kolaborasi Multipihak untuk Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu

Pentingnya Kolaborasi Multipihak untuk Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai bagian dari upaya transformasi menuju transportasi ramah lingkungan, Grant Thornton Indonesia turut serta dalam mendukung Global Green Growth Institute (GGGI) yang bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Desain Transportasi Hijau Terpadu dan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia”.

Acara ini merupakan salah satu inisiatif dalam proyek Bali e-Mobility, yang bertujuan untuk merancang peta jalan investasi transportasi hijau, baik di tingkat nasional maupun di Provinsi Bali sebagai pilot project.

FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi dan langkah strategis dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi. Dengan menjadikan Bali sebagai pusat inovasi, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk menerapkan transportasi hijau.

Transformasi Keberlanjutan Melalui Kendaraan Listrik

Dalam diskusi ini, berbagai pihak dari sektor pemerintah, swasta, hingga lembaga non-pemerintah turut berkontribusi dalam memberikan pandangan dan rekomendasi terkait dengan kebijakan strategis dan langkah awal dalam transisi kendaraan listrik.

Sebagai mitra GGGI, Grant Thornton Indonesia mendukung pelaksanaan proyek ini dengan menyediakan keahlian dalam perencanaan strategis.

“Kami bangga dapat bekerja sama dengan GGGI dalam upaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat turut berperan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Johana Gani selaku CEO Grant Thornton Indonesia.

Baca Juga: Masuki Tahun 2025, Grant Thornton Indonesia Bagikan Tips Jitu Kelola Keuangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Peran Sinergi Pemangku Kepentingan 

Topik diskusi dalam FGD ini dibahas lebih mendalam melalui pembagian menjadi empat sesi:

1. Kebijakan Indonesia untuk Transisi Elektromobilitas 

Membahas kebijakan strategis dan peta jalan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

2. Rekomendasi Tindakan Awal 

Mengidentifikasi langkah-langkah awal yang diperlukan untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif.

3. Persyaratan Pendukung Ekosistem Kendaraan Listrik 

Menganalisis kebutuhan utama untuk membangun lingkungan yang mendukung penggunaan kendaraan listrik.

4. Temuan yang Diperoleh dari Pengalaman Daerah 

Menelaah pengalaman perwakilan dari Jawa Timur dan Kota Bandung dalam mendukung transisi ke kendaraan listrik yang dapat menjadi pembelajaran penting bagi wilayah lainnya.

Selain perwakilan dari pemerintahan, diskusi ini juga melibatkan sektor swasta, seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), National Battery Research Institute (NBRI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Intelligent Transport Systems (ITS) Indonesia, yang memberikan kontribusi nyata dalam membangun sinergi antar pemangku kepentingan.

Melalui FGD ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, serta lembaga non-pemerintah untuk mempercepat transisi menuju transportasi hijau di Indonesia. Sinergi ini diharapkan pada akhirnya dapat menjadi landasan untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mendukung upaya dekarbonisasi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: