Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibongkar Satelit! Konvoi Besar Militer Rusia Sepanjang 60 Km Dekati Ibu Kota Ukraina

Dibongkar Satelit! Konvoi Besar Militer Rusia Sepanjang 60 Km Dekati Ibu Kota Ukraina Kredit Foto: Reuters/Maxar Technologies
Warta Ekonomi, Washington -

Citra satelit terbaru menunjukkan konvoi militer besar-besaran berada di utara Kiev, Ukraina. Dilaporkan konvoi itu membentang setidaknya hampir 40 mil (64,3 km).

Itu jauh lebih panjang dari laporan awal Maxar Technologies, pada Senin (28/2/2022) pagi, yang mengatakan panjang konvoi mencapai 17 mil (27,3 km).

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Memanas, Tim Bulutangkis Indonesia Batal ke Polandia

Berdasarkan citra tambahan yang dikumpulkan, konvoi militer Rusia membentang dari dekat bandara Antonov di selatan hingga ujung utara konvoi dekat Prybirsk.

Di sepanjang bagian rute tersebut, beberapa kendaraan terlihat dikerahkan dengan jarak cukup berjauhan. Sementara di bagian lain, tampak peralatan dan unit militer melaju dengan dua atau tiga kendaraan berjejer di jalan.

Selain itu, kepala konvoi --yang meliputi kendaraan lapis baja, tank dan artileri-- diyakini berada sekitar 24 km dari kota.

Juga menurut Sky News, gambar-gambar itu telah menunjukkan bukti pertempuran di luar Kiev, termasuk kendaraan yang hancur dan jembatan yang rusak.

Unit helikopter dan lebih banyak pasukan darat ikut diperlihatkan di Belarus selatan, kurang dari 20 mil dari perbatasan Ukraina.

Terlepas dari ancaman yang mendekat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, telah menegaskan bahwa ia akan tetap mempertahankan ibu kota. 

"Bagi musuh, Kiev adalah target utama. Kami tidak membiarkan mereka merusak pertahanan ibu kota, dan mengirim penyabot kepada kami... Kami akan menetralisir mereka semua," katanya pada Senin malam waktu setempat.

Zelenskiyy mengatakan sudah waktunya bagi Barat untuk mempertimbangkan zona larangan terbang di atas Ukraina - sesuatu yang sangat enggan dilakukan karena dapat meningkat menjadi perang langsung dengan Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: