70 Pria Ini Siap ke Ukraina Lawan Invasi Rusia, Umumnya Ahli Bela Diri
Sejumlah warga negara Jepang tidak sekadar mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan, 70 orang pria asal negara tersebut menyatakan siap berangkat menjadi sukarelawan. Mereka terpanggil untuk berjuang bersama rakyat Ukraina, demikian laporan media pada Rabu (2/3).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya menyerukan pembentukan legiun internasional. Hal tersebut mendorong puluhan orang dari Amerika Serikat dan Kanada terpanggil menjadi sukarelawan.
Baca Juga: Kemenlu Evakuasi 99 WNI dari Ukraina, Fadel Muhammad Berikan Apresiasi: Heroik!
Hingga Selasa (1/3), 70 pria Jepang, termasuk 50 mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang dan dua veteran Legiun Asing Prancis telah melamar menjadi sukarelawan untuk berjuang bersama Ukraina.
Demikian diberitakan harian Mainichi Shimbun yang mengutip sebuah perusahaan Tokyo yang menangani sukarelawan.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar Ukraina mengaku menerima telepon dari orang-orang yang ingin berjuang demi Ukraina. Namun, pihak kedubes mengatakan mereka tidak tahu banyak tentang sukarelawan itu.
Sebuah unggahan dari kedubes di media sosial pada 28 Februari mengatakan negara itu berterima kasih kepada warga Jepang atas banyaknya pertanyaan tentang cara menjadi sukarelawan, tetapi pihak kedutaan juga menyampaikan beberapa persyaratan.
"Setiap kandidat harus memiliki pengalaman dengan Pasukan Bela Diri Jepang atau telah menjalani pelatihan khusus," kata Kedubes Ukraina.
Pemerintah Jepang sebelumnya mengimbau warga negaranya untuk menunda perjalanan ke Ukraina dengan alasan apa pun. Sebuah peringatan perjalanan ke Ukraina ditegaskan kembali pada Rabu oleh Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno. Dia mengaku mengetahui laporan tentang sukarelawan Jepang tersebut.
"Kementerian luar negeri Jepang telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk seluruh (warga Jepang di) Ukraina dan kami ingin orang-orang menghentikan semua perjalanan ke Ukraina, terlepas dari tujuan kunjungan mereka," kata Matsuno dalam konferensi pers.
"Kami berkomunikasi dengan kedutaan besar Ukraina di Jepang dan menegaskan bahwa imbauan tentang evakuasi sudah berlaku," kata Matsuno.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto