Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

MMA Global-Indonesia Menggelar Virtual Event MMA Ramadan Insights 2022

MMA Global-Indonesia Menggelar Virtual Event MMA Ramadan Insights 2022 Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

MMA Global-Indonesia menggelar acara virtual “MMA Ramadan Insights 2022”. Acara ini merupakan kesempatan bagi pelaku industri pemasaran untuk mendapatkan wawasan utama industri guna memperkaya rencana dan strategi marketing di bulan Ramadan 2022, Rabu (16/3).

Acara ini melibatkan pembicara dari berbagai industri dan penemuan tren penting untuk Ramadan 2022, ide-ide inovatif untuk pendekatan pemasaran Ramadan dan solusi untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan.

Ramadan, tidak diragukan lagi, merupakan perayaan terbesar di Indonesia dan meskipun pandemi telah mengubah alur perayaannya, esensi dari acara tersebut tetap sama-pengabdian, refleksi spiritual, dan perbaikan diri.

Shanti Tolani, Country Head & Board of Director, MMA Indonesia mengatakan, MMA Ramadan Insights 2022 dikurasi dan dirancang khusus untuk menyasar evolusi pemasaran modern. Ide-ide inovatif, data dan wawasan yang disajikan oleh para ahli, akan sangat membantu pemasar dan pengiklan dalam membangun kampanye terbaik yang efektif dan yang paling penting, menangkap semangat Ramadan.

MMA Ramadan Insights tahun ini memiliki jajaran pembicara dan thought leaders yang luar biasa dari berbagai industri. Ramadan Insights 2022 menampilkan beberapa pembicara utama, Nadia Khairina, Industry Manager, Twitter Indonesia, Maria Abdull Latif, Regional Manager INSEA, Remerge, dan Farina (Rya) Fairuza, ID Sales Lead, Spotify Advertising.

Nadia Khairina, Industry Manager, Twitter Indonesia, memaparkan penelitian terbaru Twitter mengenai Ramadan yang juga menyebutkan bahwa 74 persen orang Indonesia di Twitter beranggapan bahwa mereka akan lebih banyak menggunakan media sosial selama bulan Ramadan tahun ini. Beliau juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang Indonesia di Twitter berencana untuk berbelanja selama bulan Ramadan.

Menurut Nadia, teknologi lebih dari sekadar pengalih perhatian. Begitulah cara brand terhubung dengan audiens dan komunitas mereka secara luas. Jika ingin memperkuat kampanyenya, mereka harus menekankan komunikasi yang otentik dan bermakna, bukan pesan marketing standar. 

Tema customer-centric (bepusat pada pelanggan) lebih ditekankan kembali oleh Maria Abdull Latif, Regional Manager INSEA, Remerge, yang dalam sesi utamanya mengemukakan bahwa dengan perubahan paradigma dalam hal bagaimana teknologi digunakan, pemasar akan mendapatkan keuntungan besar dengan mengadopsi strategi di-app yang hiperlokal demi mengoptimalkan bisnis mereka karena semuanya sekarang berbasis mobile.

Ibu Latif juga merekomendasikan untuk memperkaya pengalaman iklan ke saluran pemasaran kinerja untuk mendorong ekuitas brand.

Sesi lainnya membahas pertanyaan dan tema terkait pemasaran Ramadan lainnya. Farina (Rya) Fairuza, ID Sales Lead, Spotify Advertising, menjelaskan pentingnya pemasaran audio terutama selama bulan Ramadan. Dengan data pihak pertama yang menunjukkan peningkatan 16 persen YoY pada streaming Ramadan di Spotify di Indonesia.

Pilar penting lainnya dari pemasaran Ramadan dibahas dalam sesi yang dipimpin oleh Florencia Eka, Country Manager, The Trade Desk, Indonesia, Alam Wibowo, Media Director P&G Indonesia and Mudit Govil, Partner Client Leadership, MediaCom.

Sesi tersebut memberikan data baru tentang perilaku pelanggan baru yang dapat membantu membentuk strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Data tersebut menyoroti bahwa dua dari tiga (69 persen) orang Indonesia berencana untuk berbelanja daring di bulan Ramadan ini; ini adalah peningkatan sekitar 20 persen dari tahun lalu. Meskipun demikian, mereka juga mencatat bahwa sementara orang Indonesia berencana untuk meningkatkan belanja online mereka, mereka juga masih ingin menghabiskan uang di luar rumah untuk berbelanja dan makan.

Hal menarik lainnya yang menonjol adalah 56 persen konsumen tertarik untuk mempelajari brand baru; ini merupakan peningkatan dari 52 persen selama musim belanja eCommerce 2021. Data ini jelas menunjukkan bahwa brand dapat memanfaatkan potensi besar ini.

Ramadan menghadirkan peluang besar untuk merancang kampanye pemasaran yang inovatif. Diamati bahwa belanja iklan melonjak 20 persen selama Ramadan. Ada tantangan tersendiri bagi sebagian besar brand.

Sesi yang luar biasa oleh Alex Chaban, Head of Sales, MGID, Susanty Afkar, Vice President Digital Performance & Social Media Wealth and Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia, Faradi Bachri, Country Director, Marketing Service, ADA and Shitij Jain,

Partner, Client Engagement, GroupM (Mindshare) berfokus pada efektivitas kampanye dan menawarkan ide-ide unggul dan langkah-langkah praktis yang dapat diambil perusahaan untuk membantu menarik minat pelanggan.

Salah satu poin utama diskusi adalah bagaimana brand dapat menayangkan iklan yang relevan bagi pengguna tanpa mengorbankan keamanan brand.

Ramadan Insights 2022 menghadirkan peluang besar untuk terhubung dan bertukar ide tentang tantangan pemasaran yang unik dan kemungkinan di masa perayaan tersebut.

Data terbaru dan terkini serta riset pasar yang disediakan dapat dimanfaatkan oleh peserta untuk membangun kampanye yang sukses dan efektif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: