Dukung Ekonomi Digital Indonesia, OVO Layani 8 Juta Titik Online to Offline
Agenda transformasi digital di seluruh lini industri, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian bangsa, tetapi juga untuk mengejar pencanangan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN di tiga tahun mendatang, tahun 2025.
Tetapi pada kenyataannya, 51% dari penduduk dewasa atau 95 juta penduduk Indonesia masih diklasifikasikan tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki akun lembaga jasa keuangan. Hal ini mencerminkan potensi pasar digital yang sesungguhnya besar dan menjanjikan, dimana untuk meraih potensi tersebut diperlukan penyebaran inklusi dan literasi digital ke seluruh pelosok Indonesia, sehingga dapat menyasar jutaan masyarakat hingga pelaku usaha di Indonesia.
Baca Juga: Nggak Pakai Ribet! Begini Cara Transfer OVO ke Shopeepay dengan Mudah
Berbekal misi ini, OVO sebagai platform pembayaran digital di Indonesia, sejak tahun lalu semakin memperkuat kehadirannya hingga di pelosok Nusantara dengan berkolaborasi bersama berbagai mitra yang memiliki jangkauan luas ke seluruh Indonesia. Melansir dari siaran resminya, Rabu (16/03) kolaborasi ini menghadirkan kapabilitas online to offline yang memberikan kemudahan bagi para pengguna OVO untuk dapat melakukan isi ulang saldo (top up) OVO dan tarik tunai (cash in dan cash out) di berbagai mitra.
Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO mengatakan sejak awal pandemi telah tercipta 21 juta konsumen digital baru di Indonesia, yang mana 72 persennya berasal dari daerah luar perkotaan. Hal ini menunjukkan pertumbuhan penetrasi ekonomi digital yang terjadi di Indonesia sebagai pasar terbesar di kawasan di Asia Tenggara.
“Kekuatan teknologi yang dimiliki OVO digabungkan dengan kehadiran mitra di berbagai titik di Indonesia merupakan sebuah kombinasi kerjasama yang sangat mumpuni untuk menjadi pintu yang menghubungkan jutaan masyarakat underbanked dan unbanked di Indonesia ke layanan keuangan digital," ujarnya.
Menurutnya melalui layanan top up dan tarik tunai OVO yang kini hadir di lebih dari delapan juta titik hingga ke seluruh pelosok Indonesia, OVO menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi digital di Indonesia. Oleh karenanya, OVO sangat bangga dapat berkolaborasi dengan beragam mitra, mulai dari Mitra Bukalapak, Fastpay, Agen Mandiri, PT Pos Indonesia, Indomaret, Lotte Mart, Grab Merchant hingga BCA untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan serta percepatan dan pemulihan ekonomi.
“Kemitraan terbaru OVO yang tentunya juga akan memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan top up saldo OVO adalah dengan Grup Matahari Putra Prima, termasuk Hypermart, Primo, Foodmart, Hyfresh, FMX, dan Boston Stores. OVO yakin seluruh kemitraan ini akan memberikan dampak positif khususnya untuk mewujudkan target Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN tiga tahun mendatang,” tutup Harumi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: