Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buahnya Tuduh China Danai Perang Rusia, Joe Biden Segera Hubungi Xi Jinping

Anak Buahnya Tuduh China Danai Perang Rusia, Joe Biden Segera Hubungi Xi Jinping Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) di dalam Aula Besar Rakyat di Beijing 4 Desember 2013. | Kredit Foto: Reuters/Lintao Zhang
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dijadwalkan akan berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping pada Jumat (18/3/2022) hari ini. Dialog antara Biden dan Xi ini akan menjadi diskusi pertama keduanya dalam beberapa bulan. 

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki pada Kamis (17/3/2022), menyebut bahwa Washington akan mencoba mendiskuskan sejumlah isu dengan Beijing.

Baca Juga: Berembus Kabar Vladimir Putin Panggil Pasukan Rezim Bashar al-Assad buat Ikut Perang

Di antaranya termasuk membahas persaingan kedua negara hingga hubungan China dengan Kremlin di tengah invasi yang sedang berlangsung di Ukraina.

Sebelumnya, kabel diplomatik AS telah menyarankan bahwa China menyatakan beberapa keterbukaannya untuk memberi Rusia bantuan militer hingga keuangan yang diminta sebagai bagian dari perangnya di Ukraina. 

Belum jelas apakah China berniat memberikan bantuan itu kepada Rusia, kata pejabat AS yang akrab dengan intelijen AS kepada CNN awal pekan ini.

Namun, beberapa hari setelah laporan ini diungkap, Washington mengumumkan upaya komunikasi Biden dengan Xi, di mana keduanya turut membahas konflik Ukraina.

"Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk menjaga jalur komunikasi terbuka antara AS dan RRC," kata Psaki, menggunakan singkatan dari Republik Rakyat China. 

"Kedua Pemimpin akan membahas pengelolaan persaingan antara kedua negara serta perang Rusia melawan Ukraina dan masalah lain yang menjadi perhatian bersama."

Seperti dilaporkan CBS News, Biden dan Xi terakhir berbicara pada November lalu, untuk pertemuan puncak virtual. Dalam panggilan terakhirnya itu, keduanya berbicara selama lebih dari tiga jam, di mana Biden menyuarakan keprihatinan tentang sejumlah hal.

Di antaranya termasuk isu hak asasi manusia, agresi China terhadap Taiwan, masalah perdagangan hingga kurangnya transparasi Beijing terhadap pandemi Covid-19.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: