Peran Penting ISUTW dalam Mendorong Gastrodiplomasi Indonesia

Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Pelaksana Hubungan Kelembagaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Chesna Fizetty Anwar mengatakan, program Indonesia Spice Up the World (ISUTW) memiliki peran penting dalam mendorong gastrodiplomasi Indonesia ke mancanegara.

Direktur Pelaksana Hubungan Kelembagaan LPEI tersebut juga menambahkan, dengan adanya program ISUTW ini, diharapkan Indonesia dapat melebarkan sayapnya di mancanegara, sukses melakukan branding negara Indonesia, serta mempromosikan identitas budaya Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan daya tarik pasar global.

Baca Juga: Nur Asia Uno Minta Dukungan Penuh untuk Pelaku Usaha Kuliner di Luar Negeri

"Indonesia Spice Up the World menargetkan empat ribu restoran di seluruh dunia dan meningkatkan ekspor rempah dan bumbu menjadi dua miliar dolar AS hingga tahun 2024," ujar Chesna Fizetty Anwar dalam Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis, (24/3/2022).

Chesna menyatakan bahwa LPEI memiliki peran penting dalam mendorong ISUTW untuk memberikan pembiayaan bagi pelaku ekspor bumbu dan rempah, serta menyusun strategi bersama dengan Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Perdagangan.

Gastrodiplomasi disini bukan hanya untuk mempromosikan masakan dalam negeri ke luar negeri, melainkan juga untuk meningkatkan daya tarik nilai budaya serta memperoleh pertumbuhan ekonomi.

"Misalnya mendorong ekspor makanan dan juga membangkitkan industri pariwisata," tambah Chesna.

Salah satu negara yang telah menerapkan gastrodiplomasi selama 25 tahun ialah Thailand. Saat ini, negara gajah putih tersebut telah menjadi pemasok ekspor utama ikan tuna atau produk tuna kaleng, nanas, jagung manis, santan, singkong, dan juga durian. Selain itu, Thailand juga termasuk ke dalam 10 negara terbesar yang memasok makanan halal.