Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teten Masduki: Produk UMKM Mampu Penuhi Kebutuhan Pasar dalam Negeri

Teten Masduki: Produk UMKM Mampu Penuhi Kebutuhan Pasar dalam Negeri Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan bahwa produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Termasuk produk untuk alat kesehatan, alat pertanian dan teknologi pengelolaan makanan yang sudah bisa diproduksi oleh anak bangsa.

Namun demikian, dirinya mengakui jika pengembangan ekosistem supply chain produk UMKM pun harus terus dilakukan. Selain untuk memenuhi produksi dalam negeri, langkah ini juga mengurangi kebutuhan dan ketergantungan akan produk impor.

Baca Juga: Kemenkop-UKM Fasilitasi 20 Pelaku UKM Sektor Kopi dalam Pameran Jakarta Coffee Championship

"Ini dari sisi suplainya kita akan beresin ekosistemnya, sehingga kita berani untuk tidak lagi impor dan kita bisa memproduksi kebutuhan dalam negeri. Khususnya dari produk- produk UMKM," kata Menkop UKM Teten dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/3/2022).

Ia pun memastikan bahwa kualitas produk lokal yang diproduksi oleh UMKM tidak kalah dengan produk impor. Development produk pun masih menjadi salah satu kelemahan pelaku UMKM, yang rata-rata terkendala pada pembiayaan untuk melakukan riset.

"Saya sudah bicara dengan pelaku industrinya di UMKM. Kualitas mereka tidak kalah dengan produk impor. Mereka siap untuk produksi dan memang yang dibutuhkan adalah kebijakan pemerintah. Sekarang ini kita sudah coba kembangkan model bisnis dengan sektor swasta dan kampus," jelas dia.

Lanjut Teten, model bisnis tersebut juga banyak dilakukan oleh pihak swasta, seperti pembagian kerja untuk development produk, desain hingga marketing. Sedangkan untuk produksinya, dilakukan oleh UMKM.

Baca Juga: Bahan Produk Dalam Negeri Masih Impor, Menteri Teten: Bisa Ganti dengan UMKM

"Ini konsep kemitraan. Rantai pasok seperti ini justru akan memperkuat struktur produksi kita, dimana yang besar bermitra dengan yang kecil. Bukan lagi yang kecil bertarung dengan yang besar," jelas Menkop UKM.

Kemitraan UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar merupakan suatu hal yang penting dan signifikan  untuk mendorong UMKM berdaya saing dan naik kelas. Dalam hal ini kemitraan UMKM dan usaha besar akan mempercepat transformasi UMKM naik kelas karena membuka peluang lebih besar masuk ke dalam rantai pasok industri, pasar ekspor, hingga global value chain.

“Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo pun telah menekankan bahwa bentuk kemitraan diperlukan bagi UMKM untuk tumbuh kompetitif dan turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,” ucapnya.

Baca Juga: Gelar Rakortas 2022, KemenKopUKM Perkuat 5 Strategi Transformasi KUMKM

Dia pun menegaskan, kemitraan ini dikatakan Presiden harus berlangsung secara berkelanjutan dengan nilai yang juga meningkat serta cakupan yang terus diperluas. Hal itu akan signifikan meningkatkan kelas dan daya saing UMKM di pasar global.

Oleh karena itu, Kemenkop UKM sudah menetapkan kemitraan usaha besar dengan perusahaan kecil dalam bentuk rantai pasok, bukan lagi bapak asuh.

“Rantai pasok adalah serangkaian proses bisnis yang menghubungkan beberapa aktor untuk peningkatan nilai tambah bahan baku/produk dan mendistribusikannya kepada konsumen. Tujuan utama rantai pasok adalah dalam hal peningkatan nilai tambah,” jelas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: