Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kena Mental, Tentara Rusia di Ukraina Curhat kepada Neneknya hingga Merengek!

Kena Mental, Tentara Rusia di Ukraina Curhat kepada Neneknya hingga Merengek! Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Pemerintah Ukraina merilis sebuah rekaman audio yang diklaim sebagai percakapan telepon antara seorang prajurit Rusia yang ketakutan dengan neneknya. Rekaman tersebut makin memperkuat rumor yang beredar tentang merosotnya moral pasukan Vladimir Putin di garis depan.

Konon, tentara Rusia yang tadinya berpikir invasi bakal rampung dalam hitungan hari, syok berat setelah merasakan sengitnya perlawanan Ukraina.

Baca Juga: Rusia Punya Saingan Baru, Prancis Disebut-sebut Uji Coba Rudal yang Mampu Bawa Nuklir

Hingga hari ke-29 invasi, Jumat (25/3), militer Rusia telah kehilangan 10 ribu personel, termasuk belasan perwira senior, tanpa meraih satu pun kemenangan yang layak dibanggakan.

Prajurit yang tidak disebutkan namanya itu terdengar berbicara dalam panggilan telepon yang disadap pemerintah Ukraina.

Pada awal panggilan telepon, terdengar suara seorang wanita bertanya kapan perang akan berakhir. 

"Menakutkan Nek," jawab sang tentara singkat. Tentara itu kemudian curhat bahwa brigadenya telah dihancurkan pasukan pertahanan Ukraina.

Dia mengaku sudah putus asa dan pesimistis bisa pulang dalam keadaan selamat.

"Saya tidak yakin Tuhan bisa menyelamatkan saya. Sejujurnya, saya sudah tidak peduli lagi dan ingin keluar dari sini," kata dia.

“Hal utama adalah selamat dari neraka ini. Kami pikir semuanya akan selesai dalam dua minggu. Sekarang sudah hampir sebulan." 

Ukraina sekarang dipenuhi dengan reruntuhan tank dan kendaraan lapis baja Rusia yang terbakar, sisa-sisa hangus pesawat yang jatuh, dan mayat tentara - banyak di antaranya adalah wajib militer remaja. Seiring makin banyaknya korban di pihak Rusia, cerita mulai muncul tentang kemarahan dan moral yang anjlok.

Seorang tentara dikabarkan berusaha menabrak komandannya dengan tank sebagai bentuk protes terhadap banyaknya jumlah korban. Kolonel Yuri Medvedev dilaporkan dirawat di rumah sakit dengan cedera kaki parah setelah insiden itu. Rusia secara tidak sengaja mengungkapkan telah kehilangan 10.000 tentara, ketika angka itu diungkapkan oleh surat kabar pro-Kremlin.

Namun, NATO memperkirakan angka sebenarnya bisa mencapai 15.000 dengan total kerugian termasuk yang terluka, ditangkap atau hilang hingga 40.000.

Jika perkiraan itu benar, maka kerugian Rusia dalam waktu kurang dari sebulan di Ukraina sekarang sama dengan yang mereka derita selama perang sepuluh tahun di Afghanistan, yang berakhir pada 1989. Menanggapi invasi yang goyah, Putin kini dilaporkan menempatkan Jenderal Vladislav Yershov di bawah tahanan rumah.

Di bawah komandonya, Angkatan Darat ke-6 telah kehilangan 2.000 tentara termasuk 180 wajib militer yang melakukan dinas nasional, kata media Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: