Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disenggol Anak Buah Megawati, Relawan Anies Tegas: Formula E Tidak Abal-Abal!

Disenggol Anak Buah Megawati, Relawan Anies Tegas: Formula E Tidak Abal-Abal! Formula E | Kredit Foto: Instagram/Formula E
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Relawan Bala Anies Sismono Laode merespons tegas pernyataan politisi PDIP Gilbert Simanjuntak soal Formula E.

Sebelumnya, Gilbert menyatakan Formula E merupakan ajang abal-abal lantaran perencanaan yang tidak matang dan serba dipaksakan. Dalam hal ini, Laode menyoroti dua hal utama dalam argumen Gilbert, yaitu jumlah penonton dan biaya yang terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat. Dia membandingkan Formula E di Ancol, Jakarta, dengan MotoGP di Mandalika, Lombok.

Baca Juga: Nggak Basa-basi! Orang PDIP Sebut Formula E Garapan Anies Baswedan Abal-abal!

"Pertama, soal jumlah penonton. Mandalika itu di hari pertama diprediksi sekitar 10 ribu penonton, hari kedua sampai puncak diperkirakan 20-25 ribu penonton. Apakah itu abal-abal? Ya nggaklah!" kata dia saat dihubungi Warta Ekonomi, Senin (28/3/2022).

Kemudian, ia menambahkan bahwa kapasitas penonton Formula E masih akan dibahas oleh Formula E Operation (FEO) sebagai organisasi yang berwenang menentukan jumlahnya.

"Formula E ini jumlahnya [penonton] 10 ribu, tapi masih akan ditinjau ulang sesuai rekomendasi FEO. Kita tunggu saja, mudah-mudahan bisa lebih dari itu," ungkapnya.

Terlebih, penyelenggaraan MotoGP di Mandalika yang terbilang sukses telah berhasil mengharumkan nama bangsa. Laode berharap, penyelenggaraan Formula E nantinya juga akan memberikan efek serupa, termasuk menjadi landasan bahwa negara sudah bangkit dari pandemi Covid-19.

Sementara, terkait biaya yang terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat, Laode kembali menyandingkannya dengan sirkuit Mandalika. Sirkuit ini memakan total biaya Rp950 miliar untuk panjang lintasan 4,31 km. Sementara, Formula E hanya membutuhkan biaya Rp60 miliar untuk panjang lintasan 2,4 km.

"Memang tidak apple to apple, saya setuju. Namun, kalau mau melihat secara sederhana, 2,4 km yang hanya Rp60 M bila dibandingkan dengan Mandalika itu bisa 10 kali lipatnya," jelas Laode.

"Lalu, apakah Mandalika abal-abal? Ya nggak. Apakah Formula E abal-abal? Ya nggak. Yang abal-abal itu cara berpikirnya Gilbert," tandas dia.

Laode mengatakan, "Mungkin saudara Gilbert bisa kembali membaca buku-buku filsafat agar cara berpikirnya tidak abal-abal."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: