Buntut Polemik IDI Pecat Terawan Makin Panas, Menkes Budi Gunadi Janji Lakukan Mediasi

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyinggung soal kelemahan elementer bangsa Indonesia yang mudah diadu domba dan tersulut emosinya.

Pernyataan Menkes itu disampaikan merespons konflik antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan eks Menkes dokter Terawan Agus Putranto. Konflik itu bermula dari pemecatan Terawan dari keanggotaannya di IDI. 

Baca Juga: Telak! Dokter Terawan Dipecat, Kiai Maman Sentil Keras IDI

Budi pun berjanji akan memediasi IDI dengan dokter Terawan.

"Kementerian Kesehatan akan memulai dan membantu memediasi antara IDI dan anggota-anggotanya agar komunikasinya baik sehingga situasi yang terbangun akan kondusif dan kita bisa kembali menyalurkan energi waktu dedikasi kita kegiatan-kegiatan yang untuk masyarakat Indonesia yang lebih sehat," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (28/3/2022).

Dia lalu mengungkap sisi lemah bangsa Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia pernah dijajah selama 350 tahun oleh negeri yang penduduknya jauh lebih sedikit dibanding Indonesia. 

Bahkan, secara militer, jumlah penduduk Indonesia yang jauh lebih besar harusnya mustahil dijajah. Tetapi, semua itu bisa terjadi karena bangsa Indonesia mudah diadu domba. 

"Nah kalau kita belajar dari sejarah, salah satu kelemahan bangsa kita adalah kita mudah diadu domba, mudah disulut, mudah emosi sehingga kita lupa kita hidup bersama-sama sebagai saudara dan kalau kita bersama-sama merajut modal sosial yang kita miliki sebagai bangsa akan luar biasa," kata Budi.

Dia mengaku mengamati dinamika seputar perdebatan atau pertentangan antara IDI dengan dokter Terawan. Dia pun sangat memahami bahwa masing-masing organisasi profesi memiliki anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) masing-masing dan juga memiliki anggotanya masing-masing yang mereka perlu atur. 

Baca Juga: Promosi Vaksin Nusantara Jadi Alasan Terawan Dipecat IDI, DPR: Publik Curiga Tindakan Ini Pesanan...

"Saya sangat mengharapkan agar diskusi, komunikasi, hubungan antara IDI dan seluruh anggotanya bisa terjalin dengan baik. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama-sama," katanya.