Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekitar 4.900 Warga Korban Banjir Mengungsi

Warta Ekonomi -

WE Online, Bandung-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat sebanyak 4.900-an warga Baleendah dan Dayeuhkolot korban banjir kini mengungsi di 18 titik lokasi.

"Jumlah pengungsi banjir sebanyak 4.900-an jiwa, semuanya ditampung di 18 titik lokasi. Sebagian besar warga korban banjir masih bertahan di rumah masing-masing karena ketinggianya masih dianggap tidak membahayakan," kata Kepala Pelaksana BPBS Kabupaten Bandung Marlan di Bandung, Minggu (21/12/2014).

Menurut dia, genangan banjir di kedua lokasi itu berlangsung sejak Kamis (18/12/2014) sore, dan terus naik hingga Minggu siang.

Hal itu dikarenakan curah hujan di kawasan Bandung selatan cukup tinggi dalam sepekan terakhir ini.

"Minggu ini tidak ada hujan di kawasan selatan, dan kami berharap bisa menyurutkan banjir di Dayeuhkolot dan Baleendah," kata Marlan.

Ia menyebutkan, banjir di kawasan 'langganan' itu merendam sekitar 7.500-an rumah di tiga kecamatan bertetangga itu. Selain di Dayeuhkolot dan Baleendah yang menjadi titik terparah banjir, juga di Kecamatan Bojongsoang.

"Lokasi banjir itu di lokasi muara Sungai Cikapundung dan Cisangkuy yang masuk ke Sungai Citarum. Berdasarkan data yang ada semua sungai di wilayah selatan Bandung ini meluap," kata Marlan.

Namun untuk lokasi pengungsian, pihaknya sudah memiliki prosedur tetap dan beberapa GOR yang selama ini disiapkan menjadi tempat penampungan seperti GOR Baleendah, Kantor Kecamatan, GOR Veteran, Rusun Baleendah, GOR Dayeuhkolot, Polsek dan Kecamatan Baleendah serta di sejumlah kompleks asrama militer.

"Di setiap Posko pengungsi sudah dilengkapi Posko Tim Tanggap Darurat dan relawan, dapur umum sudah didirikan dan juga pasokan air bersih dilakukan bagi warga," kata Marlan.

Meski warga sudah terbiasa mengantisipasi banjir, namun ia berharap lebih respon untuk melakukan pengungsian sehingga tidak terjebak saat ketinggian air di atas banjir biasanya.

"Perahu karet sudah dioperasikan membantu dan menjemput warga mengungsi, sudah efektif. Bantuan personil juga dari TNI dan Polri serta relawan," katanya.

Posko kesehatan juga didirikan di titik pengungsian berikut obat-obatan yang banyak dibutuhkan oleh warga. Penanganan kesehatan korban banjir dilakukan dalam tiga ring, yakni ring pertama di tingkat Posko, ring dua Puskesmas dan ring ketiga rujukan ke rumah sakit.

"Sejauh ini masih bisa ditangani di Posko," katanya.

Selain merendam rumah penduduk, banjir di kawasan itu juga merendam sejumlah ruas jalan raya yakni Jalan Raya Baleendah/Banjaran - Dayeuhkolot praktis terputus. Pertigaan jalan itu tergenang banjir setinggi satu meter.

Ruas jalan lainnya adalah di depan Masjid Raya Dayeuhkolot dan di Palasari. Jalan Baleendah - Rancamanyar juga terendam banjir, bahkan warga di kawasan itu harus diangkut menggunakan perahu karet untuk menyeberang menuju rumah mereka.

Selain itu sebuah SPBU juga teredam banjir di kawasan itu. Menurut keterangan petugas SPBU, mereka sudah tidak beroperasi sejak dua hari lalu.

Arus lalu lintas di kawasan itu juga dilanda kemacetan, terutama di jalur Terusan Buahbatu - Bojongsoang - Baleendah karena menjadi satu-satunya akses yang masih bisa dilintasi kendaraan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: