Swedia Dikejutkan Oleh Manuver Jet Tempur Rusia Bersenjata Nuklir, Langit Dibuat Bergemuruh
Dua pesawat serang Rusia, dikawal oleh dua pesawat tempur lainnya, membawa senjata nuklir, lapor TV4. Ini menggambarkan ini sebagai "tindakan yang disengaja dengan tujuan, untuk mengintimidasi Swedia".
Pelanggaran wilayah udara Swedia terjadi awal bulan ini, pada 2 Maret. Keempat pesawat itu diketahui lepas landas dari pangkalan udara Rusia di Kaliningrad.
Baca Juga: NATO Terlalu Takut ke Rusia, Bantuan Jet Tempur ke Ukraina pun Batal
TV4 melaporkan, sebagaimana dikutip Express, bahwa invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong Angkatan Udara Swedia untuk meningkatkan kesiapsiagaannya, sehingga pesawat-pesawat itu segera terlihat menuju Gotland, sebuah pulau Swedia di Laut Baltik.
Mereka diketahui telah berada di wilayah udara Swedia selama sekitar satu menit.
Kepala Angkatan Udara Carl-Johan Edstrom awal bulan ini menggambarkan peristiwa "berumur pendek" itu sebagai "tidak bertanggung jawab".
Dia menambahkan bahwa, mengingat situasi saat ini, insiden itu dianggap "sangat serius".
Ini sebelum laporan muncul hari ini, pada hari Rabu, bahwa rencana tersebut berisi senjata nuklir.
TV4 mengatakan "pilot Rusia jelas tentang" pengangkutan senjata-senjata ini.
Stefan Ring, seorang ahli strategis militer, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa ini dimaksudkan sebagai sinyal ke Swedia, Rusia memiliki senjata nuklir dan dapat mempertimbangkan untuk menggunakannya.
Angkatan Bersenjata Swedia belum mengomentari apakah pesawat itu dilengkapi dengan senjata nuklir.
Edstrom mengatakan dia tidak bisa mengesampingkan gagasan bahwa pesawat telah "salah navigasi" di wilayah udara Swedia.
Tapi dia bersikeras semua petunjuk menyarankan ini adalah tindakan yang disengaja.
Laporan dua pesawat yang membawa senjata nuklir juga telah diedarkan oleh Expressen dan Aftonbladet.
Ini muncul di tengah laporan pemilik Chelsea FC Roman Abramovich bisa saja diracuni dengan versi modifikasi dari bahan kimia yang digunakan selama Perang Dunia Pertama selama pembicaraan damai Rusia-Ukraina.
Tim investigasi Bellingcat mengatakan tiga orang yang menghadiri pembicaraan pada awal Maret, termasuk Abramovich, hanya mengonsumsi cokelat dan air.
Orang keempat yang melakukan hal yang sama tidak mengalami gejala keracunan yang dicurigai.
Duta Besar Ukraina untuk Inggris mengatakan para perunding tidak mungkin diracuni oleh operator Rusia, atau "mereka akan mati sekarang".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: