Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga BBM Naik, Erick Thohir Disemprot Netizen Habis-habisan: Minta Maaf Doang, Usahanya Gak Ada!

Harga BBM Naik, Erick Thohir Disemprot Netizen Habis-habisan: Minta Maaf Doang, Usahanya Gak Ada! Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir minta maaf kepada masyarakat terkait kian menguatnya kabar harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax naik belakangan ini.

Mantan pemilik klub Inter Milan itu menuturkan, pertamax hingga kini bukan bagian dari BBM yang disubsidi pemerintah. Berbeda dengan Pertalite.

Baca Juga: APDESI Teriak Jokowi 3 Periode, Arief Poyuono Minta Anies, Ganjar, RK, Erick Segera Mundur dari...

"Pemerintah sudah putuskan, Pertalite jadi subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik mohon maaf. Pertalite subsidi," ungkap Erick dalam Kuliah Umum: Milenial dan Digital Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, dikutip Rabu (30/3/2022).

Salah satu pemicu kenaikan harga BBM yakni konflik antara Rusia dan Ukraina yang membuat harga minyak mentah dunia melonjak secara signifikan.

Sejumlah warga negara di dunia maya, atau netizen Indonesia mengkritik kebijakan ini karena dilakukan saat masyarakat tengah memulihkan diri pasca gelombang wabah COVID-19.

"Bisanya minta maaf doang,usaha nya gaada. Minta maaf doang mah, mantan gw juga bisa," tulis salah seorang warganet.

"Harga minyak dunia turun gak ikut turun tapi naik ikutan naik eh salah mengikuti harga keekonomian. Btw temen baik bapak yg ngurusin minyak satunya gak dipecat-pecat ya," kata akun *@bun*****.

"Saya siap pake vivo atau shell," tulis netizen lainnya.

Namun, ada pula yang mengaku tidak mempermasalahkan hal itu karena menyesuaikan dengan harga minyak dunia.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Anak Muda Berani Buka Peluang

"BBM bukan cuman di tentukan negara indonesia. Harga minyak itu bergantung sama supply minyak dunia. Situasi sekarang russia lagi perang sama Ukraine. Otomatis supply minyak jd berkurang. Lower supply = higher price. Ini mau pemerintah indo ngapain klo gtu?" tulis lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: