Omongan Rocky Gerung Lebih Tajam dari Silet Soal Kelangkaan Solar dan Mandalika, Jokowi Mohon Simak!
Kenaikan harga BBM jenis Pertamax nampaknya melahirkan dampak lainnya. Selain pertalite yang akan diserbu, nampaknya kini jenis solar juga mengalami kelangkaan.
Dari video yang sempat beredar menunjukkan diduga nelayan harus mengantri solar dan mendapati kelangkaan.
Video tersebut juga dibahas oleh pengamat Politik Rocky Gerung lewat akun youtube miliknya.
Lewat video akun youtube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky mengungkapkan bahwa kelangkaan itu adalah sebuah penderitaan rakyat.
“Itu betul-betul realitas yang menunjukkan bahwa masyarakat itu betul-betul menderita,” jelas Rocky dalam video di akun Youtube miliknya, dikutip Selasa (5/4/22).
Baca Juga: Ade Armando Ngaku Sulit untuk Tidak Bersimpati ke Angelina Sondakh: Dia Berusaha Tidak Melakukan…
Hal ini karena menurut Rocky solar adalah bagian penting dari kehidupan nelayan yang mana apabila terjadi kelangkaan maka mereka tidak bisa melaut dan akhirnya menderita.
Tak berhenti sampai masalah solar, Rocky juga mengungkapkan kondisi di sekitar sirkuit Mandalika setelah event balapan internasional yakni MotoGP.
Menurut Rocky, istana (Pemerintah) hanya mau memamerkan Mandalika.
“Saya kemarin di lombok itu ketemu juga sampai di Airport masih bicara dengan banyak orang dan menganggap ya memang istana itu cuma ingin pamerkan Mandalika dan itu setelah selesai habis sudah pendapatan masyarakat di situ,” tegas Rocky.
Lanjut Rocky, menurutnya sirkuit Mandalika sendiri yang hanya dipakai dalam kurun waktu satu minggu dalam satu ajang internasional, setelahnya akan kembali kosong.
Imbasnya restoran dan sektor lainnya kembali sepi, karena tidak setiap hari ada pagelaran internasional seperti MotoGP.
Baca Juga: Amien Rais Turun Gunung "Hajar" Jokowi dan Opung Luhut, Orang Partai Ummat: Mereka Biang Masalah
Terlebih beberapa pihak selalu menarasikan bahwa sirkuit Mandalika adalah prestasi seorang Jokowi.
“Nggak ada semcam upaya untuk mengerti bahwa kalau hanya dipamerkan sebagai monumen selama satu minggu seolah-olah itu prestasi Presiden Jokowi, setelah itu ada yang terkapar setelah publik internasional dan masyarkat Indonesia keluar dari Lombok karena nggak mungkin ada MotoGP setiap hari, miskin lagi masyarakat di situ,” ungkap Rocky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto