Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eks Jubir Presiden Fadjroel Racman: Saya Yakin Jokowi Tegak Lurus Reformasi

Eks Jubir Presiden Fadjroel Racman: Saya Yakin Jokowi Tegak Lurus Reformasi Kredit Foto: Twitter/Fadjroel Rachman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, merasa sang Presiden akan tetap berpegang teguh pada amanat reformasi. 

Fadjroel menceritakan, bahwa dirinya telah mengenal Jokowi sejak menjadi Walikota Solo. Ia pun menjadi salah satu orang yang mengajak Jokowi untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Kata Rocky Gerung, Teguran Jokowi Itu Hanya Akal-Akalan Saja

"Tahun 2012 saya salah satu yang ikut mengajak beliau ikut berpartisipasi dalam pemilihan gubernur DKI karena saya melihat beliau sebagai sosok yang bersih dan memiliki visi besar untuk menuntaskan agenda reformasi," katanya dalam keterangan tertulis.

Ia pun menjadi tim sukses Jokowi pada pilpres 2014 dan 2019, dan menerima tugas sebagai juru bicara. Dari pengalamannya bekerja untuk Presiden Jokowi itu ia merasa memiliki kesamaan visi untuk menuntaskan seluruh agenda reformasi 1998.

"Dari pengalaman bekerja sama tersebut, saya merasa sehati dan sejiwa dengan Presiden Jokowi untuk menuntaskan seluruh agenda reformasi 1998," ungkap Fadjroel.

Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan itu mengungkap dirinya sempat dipanggil ke Istana sebelum menjalankan tugas barunya. Katanya, Jokowi sempat menegaskan dirinya setia pada agenda reformasi.

"Bahwa beliau setia pada agenda reformasi, seperti pembatasan masa jabatan presiden dua periode, pemilihan presiden secara langsung, dan kepala daerah dipilih secara langsung. Oleh karena itu, saya yakin Presiden Jokowi tegak lurus reformasi," ungkapnya.

Fadjorel pun mengapresiasi sikap Jokowi yang meminta seluruh menterinya berhenti lontarkan wacana penundaan pemilu ataupun perpanjangan pemilu. 

"Keputusan Jokowi tersebut senafas dengan pandangan saya bahwa dua periode harga mati," pungkas Fadjroel.

Baca Juga: Presiden Jokowi Marahi Menterinya, Demokrat Tagih Tindakan Nyata Bukan Hanya Marah-Marah

Sebelumnya wacana penundaan pemilu atau penambahan masa jabatan Presiden sempat digelontorkan oleh beberapa menteri. Mulai dari Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto; dan juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Namun, beberapa waktu lalu, dalam rapat kabinet Presiden Jokowi meminta para bawahannya untuk menghentikan wacana-wacana yang menentang konstitusi ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: