Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Sesumbar Soal Big Data Pemilu: Jokowi Jangan Biarkan Pejabat yang Bicaranya Suka-Suka!

Luhut Sesumbar Soal Big Data Pemilu: Jokowi Jangan Biarkan Pejabat yang Bicaranya Suka-Suka! Presiden Joko Widodo melambaikan tangan usai meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) seksi I Binjai-Pangkalan Brandan ruas Binjai-Stabat di Langkat, Sumatera Utara, Jumat (4/2/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Binjai-Stabat sepanjang 11,8 km) yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh. | Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia), Ray Rangkuti, meminta Presiden Jokowi mendesak Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberkan informasi soal big data.

Menurut Ray, klaim yang dinyatakan pejabat publik, seperti Luhut, merupakan informasi publik yang boleh diketahui masyarakat. 

“Pejabat publik tidak dapat menyatakan hak memiliki informasi pribadi jika sudah disampaikan kepada masyarakat,” ujar Ray kepada GenPI.co, Minggu (17/4). Baca Juga: 7 Pejabat Negara Dituduh Jadi 'Pengkhianat Demokrasi', Luhut Binsar Pandjaitan Nomor Satu

Ray juga mengatakan, informasi terkait big data yang dipaparkan Luhut sangat penting. Oleh sebab itu, Luhut harus transparan.

“Ditambah, informasi itu telah menimbulkan kegaduhan dan gejolak politik,” kata Ray.

Selain itu, dirinya juga mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Luhut bisa segera membeberkan informasi tersebut. 

“Jokowi bisa memerintahkan Luhut untuk membuka data yang dimaksud. Tidak ada data pribadi pejabat yang berkaitan dengan kebijakan kenegaraan,” kata dia.

Menurut Ray, apa yang telah Luhut sampaikan kepada publik sudah menimbulkan kegaduhan. Oleh sebab itu, kata dia, tidak ada alasan bagi Luhut untuk bersembunyi.

“Dengan begitu, kontroversi soal big data yang dijadikan acuan untuk isu penundaan pemilu dapat dipelajari bersama,” kata dia.

Pada saat bersamaan, kata Ray, informasi tersebut bisa meningkatkan kepercayaan politik terhadap pemerintahan Jokowi jika benar adanya.

“Jokowi mestinya tidak membiarkan adanya anggota kabinet yang berbicara suka-suka dan tidak mempertanggungjawabkan ucapan tersebut,” ujar Ray Rangkuti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: