Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pantang Menyerah, Elon Musk Bakal Bikin Tender Demi Dapatkan Twitter

Pantang Menyerah, Elon Musk Bakal Bikin Tender Demi Dapatkan Twitter Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang terkaya dunia, Elon Musk mencolek Twitter pada hari Kamis saat dia menunggu keputusan resmi apakah perusahaan tersebut akan menerima atau menolak tawaran pengambilalihannya.

Masih pantang menyarah, Musk kembali mengajukan jajak pendapat apakah ia akan memulai penawaran tender untuk mengakuisisi semua saham biasa Twitter yang beredar? Alasannya karena ia kurang ditanggapi oleh dewan terhadap tawaran USD54,20 per sahamnya untuk menjadikan raksasa media sosial itu pribadi.

Baca Juga: Valuasi Anjlok Rp573 T hingga Kehilangan Pelanggan, Eh Netflix Langsung Kena Julid Elon Musk

Melansir Fox Business di Jakarta, Jumat (22/4/22) pengumuman yang terungkap dalam pengajuan yang diperbarui dengan Securities and Exchange Commission pada hari Kamis juga mencatat bahwa Musk telah menerima komitmen sekitar USD46,5 miliar (Rp667 triliun) untuk membantu membiayai kesepakatan potensial.

Pendanaan tersebut mencakup sekitar USD21 miliar dalam pembiayaan ekuitas dan sekitar USD25,5 miliar dalam pembiayaan utang melalui pendanaan Morgan Stanley Senior dan perusahaan lain, termasuk Bank of America, Mizuho Bank, Barclays, MUFG, Société Générale dan BNP Paribas.

Pengajuan tersebut menekankan bahwa Musk belum memutuskan apakah dia akan membuat penawaran tender atau mengambil langkah lain untuk melanjutkan proposalnya.

Seorang juru bicara Twitter mengatakan kepada FOX Business bahwa perusahaan telah menerima proposal terbaru.

Pengajuan itu dilakukan setelah Musk mengungkapkan 9,2% saham Twitter pada 4 April. Meskipun Musk awalnya diundang untuk bergabung dengan dewan Twitter, ia kemudian menolak tawaran itu.

Musk melanjutkan untuk membuat tawaran pengambilalihan senilai USD43 miliar untuk Twitter sebagai tawaran yang "terbaik dan terakhir". Setelah penawaran tersebut, Twitter mengadopsi rencana hak pemegang saham berdurasi terbatas atau 'pil racun' untuk mencegah Musk atau entitas atau grup lain memperoleh kepemilikan manfaat 15% atau lebih dari saham biasa Twitter yang beredar dalam transaksi yang tidak disetujui oleh papan. Rencananya ini akan berakhir pada 14 April 2023.

Musk mengatakan selama wawancara di konferensi TED2022 bahwa ia memiliki rencana B jika tawaran USD54,20 per sahamnya secara resmi ditolak oleh Twitter.

Pada 16 April, Musk mengisyaratkan kemungkinan tawaran tender untuk Twitter lewat cuitan kode-kodenya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: