Politisi Demokrat, Taufik Rendusara mengungkit kembali omongan lawas Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sempat mengaku dirinya bangga menjadi seseorang yang dicap kafir yang penting dia tidak korupsi dan terus berlaku adil.
Pernyataan itu diungkit kembali oleh Taufik setelah sejumlah pengguna media sosial menuding pihaknya menjadi dalang dibalik isu agama dan politik identitas yang belakangan kerap terjadi di Indonesia dan di prediksi bakal terjadi pada Pilpres 2024 mendatang.
Secara tersirat Taufik mengatakan politik identitas itu sebetulnya lahir dan tumbuh subur pada gelaran Pilkada DKI Jakarta yang mempertemukan Ahok dan Anies Baswedan.
Baca Juga: Heboh Pemudik Pakai Kaos Anies Presiden, Mileanies: Mereka Berharap Anies Naik Pangkat Jadi Presiden
“Tambah tolol… 2014 nih jauh sebelum ada Pilkada,” kata Taufik Rendusara melalui akun Twitternya seraya membagikan tautan sebuah berita media online berjudul Ahok: Saya Bangga Jadi Kafir Yang Penting Tidak Korupsi sebagaimana dilihat Populis.id, Sabtu (3o/4/2022).
Adapun pernyataan Ahok ini disampaikannya dalam sebuah kesempatan saat diskusi bertajuk Demokrasi Tanpa Korupsi di Museum Nasional pada pertengahan Desember 2014 silam
Awalnya, Ahok menceritakan bahwa selalu ada saja riak perlawanan dan fitnah-fitnah yang ditujukan kepadanya terkait program dan kebijakan yang ia kerjakan. Namun, ia mengaku tak peduli dengan penilaian apapun selama masih dalam koridor yang benar.
“Orang DKI dari dulu miras dijual, kok gara-gara saya. Kalijodo, lokalisasi, saya mau beresin ributnya ke yang lain,” katanya.
Ahok menilai, banyak orang yang menyerangnya dengan mengaitkan program atau kebijakan yang dilakukannya dengan isu politik sampai isu rasisme. “Kalau saya paling gampang cari kelemahan saya. Udah Cina, kafir. Komplit,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: