Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diisukan Ada Ketegangan, Pengamat Sebut Pertemuan Megawati dan Jokowi Itu...

Diisukan Ada Ketegangan, Pengamat Sebut Pertemuan Megawati dan Jokowi Itu... Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi perbincangan luas. Salah satunya merupakan apresiasi terkait pertemuan keduanya yang dianggap hal positif.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin. Ia menilai sebelumnya ada ketegangan antara keduanya, sehingga pertemuan itu dinilai merupakan sesuatu yang positif.

Baca Juga: Ramai Soal Deddy Corbuzier Undang Pasangan LGBT, Eh Said Didu Singgung Soal Kekuasaan

"Saya melihat hal yang positif pertemuan itu, karena selama ini ada ketegangan-ketegangan antara PDI Perjuangan, Megawati, dengan Jokowi," kata Ujang dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (9/5/2022).

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu tidak menampik adanya kemungkinan pembahasan politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Menurutnya, ada sinyal perbedaan arah politik dari Jokowi dan Megawati.

Diketahui, pertemuan keduanya terjadi kediaman pribadi Megawati, yang berada di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Pengamat menilai pertemuan itu merupakan upaya untuk menjajaki kemungkinan Jokowi mendukung Puan dalam Pemilu 2024.

Ujang mengatakan, Megawati dinilai sudah menangkap gelagat arah dukungan Jokowi yang berbeda. Ia menyebut presiden RI itu bisa saja tidak setuju dengan calon dari PDIP ataupun Puan Maharani.

"Justru pertemuan kemarin ingin menyamakan persepsi. Jadi, Megawati sudah terasa kelihatannya arah-arah Jokowi, yang mungkin tidak mau mendukung PDIP atau tidak mendukung Puan," jelas Ujang.

"Jadi, bisa jadi (Megawati bertanya) 'Bagaimana Pak Presiden Jokowi, 2024 nanti bisa mendukung kami nggak?' begitu lho," imbuhnya.

Dia mengatakan Jokowi dan PDI Perjuangan berada dalam posisi saling membutuhkan. Ia juga memprediksi Jokowi tidak akan sehaluan dengan PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024 karena hal itu bisa merugikan Jokowi.

Ujang menjelaskan ketika bakal pasangan calon yang diusung menang, maka Jokowi akan kehilangan semua kekuatan politik.

Baca Juga: Mohon Maaf Pak Prabowo, Manuver Anda Disebut Sia-Sia Gegara Gabung ke Jokowi

"Saya melihat kemungkinan besar juga membahas persoalan di Pilpres 2024, karena saya mengamati arah politik Jokowi dan arah politik Megawati akan berbeda," ujarnya.

"Bisa jadi nanti PDI Perjuangan akan mengusulkan Puan, tetapi Jokowi mengusulkan yang lain. Jadi, bisa jadi Jokowi mendukung yang tidak didukung oleh PDI Perjuangan atau Megawati," tambahnya.

Namun, dia menilai Puan Maharani sebagai calon dari PDI Perjuangan di Pilpres 2024 masih kurang mendapat perhatian publik, meskipun menjabat sebagai ketua DPR RI.

Jika Puan hendak bersaing di Pilpres 2024, tambahnya, maka dia harus memperbaiki kinerja untuk meningkatkan nilai tawar dan mendapatkan perhatian publik.

"Mestinya seperti itu, dan hari ini sudah mulai dengan mengkritik Jokowi, mengkritik Pemerintah;  tapi itu tidak terlalu berdampak karena isunya isu kecil, bukan isu besar yang menjadi fokus perhatian rakyat," tandasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: